Berita Berau Terkini
Jembatan di Kampung Merasa Nyaris Putus, Wabup Berau Minta Segera Diperbaiki
Kondisi jembatan yang berada di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau cukup memperihatinkan
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB- Kondisi jembatan yang berada di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau cukup memperihatinkan.
Pasalnya, pada bagian ujung jembatan tersebut ambles sehingga kendaraan yang melintas untuk mengantre jika ingin melintas, kondisi ini diperparah dengan tidak adanya lampu penerangan jalan.
Wakil Bupati Berau, Gamalis ditemani Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Taupan Madjid melakukan peninjauan ke jembatan tersebut, untuk memastikan langka apa yang secepatnya harus diambil untuk menangani kondisi tersebut.
Dirinya khawatir jika terlalu lama dibiarkan tanpa penanganan maka akan semakin berbahaya dan berpotensi runtuh.
Mengingat jembatan ini merupakan penghubung satu-satunya bagi masyarakat Kampung Merasa yang terpisah oleh aliran Sungai Kelay.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Berau 27 Juni 2022, Sore Hari Berpotensi Hujan
Baca juga: Pusat Diminta Beri Atensi terhadap Kelanjutan Pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam
Baca juga: DPRD Penajam Paser Utara Dorong Pembangunan Jembatan Tol Penajam-Balikpapan
"Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu, dan lambat laun kondisinya semakin parah" jelasnya kepada TribunKaltim.Co, Senin (27/6/2022).
Dari keterangan Kepala Kampung Merasa, Yafet sudah beberapa kali terjadi kecelakaan di jembatan tersebut karena akses masuk yang buruk dan kurangnya penerangan jalan.
Gamalis meminta, aparat kampung harus segera memasang rambu bahaya untuk menghindari kejadian tersebut terulang kembali.
"Informasi dari kepala kampung sudah ada beberapa kali kejadian pengendara yang jatuh karena kondisi jalan yang rusak. Selain itu, penerangan jalan juga harus segera dipasang. Perencanaan perbaikan paling cepat menunggu anggaran perubahan nanti," tandasnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Berau, Taupan Madjid mengatakan, jembatan tersebut selesai dibangun pada tahun 2004 silam, artinya sudah berusia hampir 20 tahun tanpa perawatan yang mempuni.
Sehingga tindakan saat ini yang dibutuhkan bukan hanya sekedar perawatan, tetapi penanganan serius.
"Diperkirakan karena ada gorong-gorong di bawah jembatan sehingga air mengikis jalan di ujung jembatan. Sesuai atensi dari wakil Bupati kita akan melakukan perencanaan untuk penanganan secara permanen," jelas mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Utara.
Lebih lanjut ia menjelaskan, secara kasat mata kondisi jembatan masih stabil dan bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Baca juga: Jembatan Sambera di Muara Badak Kukar Kembali Rusak, Dinas PU Singgung Kendala Anggaran
Namun dirinya mengaku perlu dilakukan pengkajian lebih dalam untuk melihat kondisi dari jembatan, karena dikhawatirkan terdapat rongga di sisi jembatan.
Dirinya meminta masyarakat untuk bersabar karena penanganan cepat tidak bisa dilakukan mengingat kerusakan dari jalan sudah cukup parah.