Ibu Kota Negara
Menteri BUMN Eric Tohir Sebut UEA Tertarik Investasi di IKN, Pariwisata Laut Dilirik
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan para investor dan pengusaha asal Uni Emirat Arab (UEA) tertarik untuk investasi di IKN.
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan IKN Nusantara akan dimulai tahun ini.
Sekitar 20 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) kementerian pun akan mulai dipindah tahun ini ke Kalimantan Timur.
Pemerintah pun menggeber promosi soal IKN ke para calon investor di luar negeri.
Baca juga: Gagal di Kaltim, Putin Tawarkan Russian Railways ke Jokowi Bangun IKN Nusantara
Baca juga: Bongkar Muat Material untuk Pembangunan IKN Nusantara Dikawal Polda Kaltim
Baca juga: Besok, Pemberdayaan Masyarakat IKN dan Sekitarnya Dimulai
Bahkan sebelumnya, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan kepala negara Uni Emirat Arab (UEA) dan sejumlah investor.
Nah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan para investor dan pengusaha asal Uni Emirat Arab (UEA) tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, mengutip Tribunnews.com dengan judul Menteri BUMN Sebut UEA Tertarik Investasi di IKN Nusantara hingga Pembangunan Wisata Laut
Hal ini dikatakan Erick setelah dirinya mendampingi kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berdialog dengan sejumlah investor dan pengusaha di Abu Dhabi, UEA, pada Jumat (1/7/2022).

Para pengusaha dan investor yang hadir dalam pertemuan dengan Jokowi antara lain National Security Advisor Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali.
"Mereka (investor dan pengusaha) sangat optimistis bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara UEA dengan Indonesia," ujar Erick dalam keterangannya dikutip, Minggu (3/7/2022).
Baca juga: ALFI Balikpapan Siap Melayani Distribusi Logistik untuk Proyek Pembangunan IKN Nusantara
Baca juga: Peserta Kongres Nasional PMKRI ke Titik Nol IKN Nusantara, Deklarasi Percepatan Perpindahan
Erick menyebut ada empat poin yang menjadi pembahasan utama dalam pertemuan tersebut.
Yakni kerja sama di bidang logistik udara, Ibu kota Nusantara (IKN), pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru, dan perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara.
Erick menilai UEA dan Indonesia bisa menjadi mitra yang saling menguntungkan di tengah ketidakpastian rantai pasok dan logistik dan rantai pasok dunia.
Erick mengatakan Indonesia merupakan pusat rantai pasok lantaran dikenal kaya akan sumber daya alam seperti energi hingga pangan.
"Secara bersamaan UAE ini bisa menjadi jendela untuk Indonesia untuk melakukan transaksional dari barang-barang kita ke luar negeri,” papar Erick.
“Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan tentu bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi," lanjutnya.
Terkait IKN, tambah Erick, Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduknya yang pesat memang perlu membuat ibu kota baru.
Baca juga: Peringati HUT ke-4, Gepak Kuning Kaltim Tegaskan Konsisten Dukung Pembangunan IKN Nusantara