News
Bukan Lagi soal Laut Cina Selatan, Kini Rusia dan Cina Kembali Sengeketakan Laut Cina Timur
Usai permasalahan Laut Cina Selatan, kini Rusia dan Cina kembali sengketakan Laut Cina Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Dunia global masih digemparkan dengan pemberitaan soal Laut Cina Selatan yang diperebutkan oleh Cina.
Kini, Cina dan Rusia kembali menyengketakan Laut Cina Timur.
Tepatnya di Kepulauan Senkaku, yang merupakan kepulauan yang terletak di Laut Cina Timur.
Dilansir dari voanews, ketegangan yang telah lama membara di Kepulauan Senkaku, sebuah kepulauan tak berpenghuni yang terletak di Laut Cina Timur yang dikenal sebagai Diaoyu oleh China dan Diaoyutai oleh Taiwan.
Baca juga: Cina Kecam AS dan Menuntut Akhiri Hubungan dengan Taiwan Gegara Ajak Negara Asia Lawan Beijing
Jepang telah mengklaim pulau-pulau itu sejak Perang Tiongkok-Jepang berakhir pada tahun 1895.
Tetapi Cina dan Taiwan juga mengklaim pulau-pulau itu dan menjadikan singkapan berbatu itu sebagai titik nyala geopolitik yang abadi.
Ada kepentingan ekonomi dan teritorial yang terlibat, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri, yang mengatakan pulau-pulau itu memiliki potensi cadangan minyak dan gas alam, dekat dengan rute pelayaran yang menonjol, dan dikelilingi oleh daerah penangkapan ikan yang kaya.
Pertikaian terbaru terjadi pada Senin (4/7/2022) ketika dua kapal Penjaga Pantai Cina memasuki zona berdekatan yang berdekatan dengan 12 mil laut perairan di sekitar pulau-pulau yang dipandang Jepang sebagai wilayahnya.
Baca juga: Serupa Namun Tak Sama dengan Bentuk Invasi Rusia ke Ukraina, AS Percaya Ada Invasi Cina ke Taiwan
Sebuah fregat, jenis kapal perang Rusia juga memasuki zona yang berdekatan.
Zona tambahan umumnya didefinisikan sebagai perluasan 12 mil laut tambahan di luar perairan teritorial, yang ditetapkan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS sesuai dengan hukum internasional.
Meskipun negara-negara tidak diberikan tingkat eksklusivitas dan kontrol yang sama di zona tambahan seperti yang diberikan hukum internasional kepada mereka di 12 mil laut perairan teritorial, Tokyo mengajukan protes ke Beijing hari itu.
Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Seiji Kihar memberikan pendapatnya.
"Menurut sejarah dan hukum internasional, Kepulauan Senkaku adalah bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Jepang,
Pemerintah akan menangani masalah ini dengan tenang dan tegas untuk melindungi tanah, perairan teritorial, dan wilayah udara Jepang,
Tetapi kapal perang Cina dan Rusia tidak melanggar perairan teritorial Jepang," kata Seiji Kihar.