Berita Nasional Terkini

Eks Presiden ACT tak Miliki Hubungan Dengan Al Qaeda, Kuasa Hukum: tak Ada Bukti Transfer

Lembaga Filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak memiliki hubungan dengan kelompok terorisme

Editor: Samir Paturusi
act.id
ilustrasi logo Aksi Cepat Tanggap (ACT).Lembaga Filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak memiliki hubungan dengan kelompok terorisme. 

TRIBUNKALTIM.CO- Lembaga Filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak memiliki hubungan dengan kelompok terorisme.

Melalui kuasa hukum eks Presiden Lembaga Filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin, Teuku Pupun Zulkifli, juga membantah soal adanya bukti-bukti transfer soal aliran dana ke kelompok Al-Qaeda tersebut.

"Oh tidak ada itu. Itu semua fitnah itu. Itu semua tidak ada itu yang pada Al-Qaeda," kata Teuku Pupun kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (11/7/2022).

Teuku menerangkan lembaga ACT tidak pernah mempunyai afiliasi kepada kelompok terorisme.

Dia juga membantah soal adanya bukti-bukti transfer soal aliran dana ke kelompok Al-Qaeda tersebut.

Baca juga: Soal CSR Boeing, Bareskrim Duga Yayasan ACT Tidak Merealisasikan

Baca juga: Masih Dibutuhkan Masyarakat, Sudirman Said Minta Pemerintah tak Bubarkan ACT

Baca juga: TERUNGKAP Ternyata ACT Lobi Keluarga Korban Lion Air Untuk Kelola Uang Rp 138 Miliar

"Karena yayasan ini tidak ada afiliasi dengan teroris. Semua dalam bentuk kemanusiaan, itu semua fitnah," ucapnya.

Temuan Aliran Dana ACT ke Kelompok Al-Qaeda

Sebelumnya, PPATK menyebut adanya dugaan aliran dana dari lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke kelompok Al-Qaeda.

Kepala PPATK Ivan Yustiavanda menjelaskan, pihaknya terus mendalami terkait dugaan aliran dana tersebut.

Dari penyelidikan ada transaksi yang diduga mengalir ke salah satu anggota Al-Qaeda yang pernah ditangkap pihak kepolisian di Turki.

Hal itu disampaikan Ivan saat konferensi pers di Gedung PPATK, Jakarta, Rabu (6/7).

"Beberapa nama yang PPATK kaji berdasarkan hasil koordinasi dan hasil kajian dari database yang PPATK miliki itu ada yang terkait dengan pihak yang masih diduga, patut diduga terindikasi pihak, yang bersangkutan pernah ditangkap, menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al-Qaeda," kata Ivan Yustiavanda.

Meski demikian, Ivan mengatakan, pihaknya perlu mendalami lebih detail soal dugaan aliran dana tersebut.

Dia juga tak menutup kemungkinan untuk menggandeng pihak lain dalam melakukan penelurusan itu. Sehingga, akan terbukti bahwa adanya dugaan aliran dana tersebut atau hanya sebuah kebetulan.

"Ini masih dalam kajian lebih lanjut, apakah ini memang ditujukan untuk aktivitas lain atau ini secara kebetulan," terangnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved