Berita Nasional Terkini

KSP Moeldoko Tegaskan Tidak Mentolerir Teror KKB Papua di Nduga, Tewaskan Warga hingga Tokoh Agama

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tegaskan tidak mentolerir teror KKB Papua di Nduga, tewaskan warga hingga tokoh agama.

Penulis: Kun | Editor: Heriani AM
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tegaskan tidak mentolerir teror KKB Papua di Nduga, tewaskan warga hingga tokoh agama. 

"Saat itu korban ada 10 orang. 9 orang pendatang dan 1 orang pendeta, masyarakat di situ," ucapnya.

Baca juga: Ya Ampun, KKB Papua Mengamuk Lagi, Tembak Warga Sipil Membabi Buta, 9 Orang Tewas

Saat ini jenazah Juda Guru Singa telah disemayamkan di pemakaman keluarga di Desa Sayum Sabah sekitar pukul 10:00 WIB.

Pemakaman dilakukan lebih awal karena jenazah korban sudah tidak memungkinkan untuk dimakamkan lebih lama.

Namaken, selaku Kepala Desa mengutuk keras tindakan biadab kelompok bersenjata yang menewaskan warganya.

Menurutnya, banyak warganya yang merantau ke Papua untuk mencari nafkah.

"Hal ini hal yang sangat keji karena masyarakat saya banyak yang mencari nafkah di Papua, termasuk di Kabupaten Nduga. Saya sedih," kata Kepala Desa Desa Sayum Sabah, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Namaken Guru Singa, Senin (18/7/2022).

Kronologi Kejadian :

Dikutip dari Pos Kupang, pembantaian 10 warga sipil ini bermula saat seorang anggota KKB masuk ke sebuah kios milik H Sabu di Kampung Nanggolait dengan membawa pisau sekitar pukul 09.40 WIT.

Anggota KKB itu kemudian meminta orang yang berada di dalam kios untuk keluar.

Di dalam kios, anggota KKB itu melakukan perusakan.

Tak lama kemudian, sekitar 20 orang anggota KKB yang membawa 15 senjata laras panjang datang dan berteriak meminta semua laki-laki yang ada di dalam kios untuk keluar.

Setelah itu, lima orang laki-laki dan dua orang perempuan (salah satunya anak kecil) keluar dari kios.

Baca juga: TEROR KKB Papua di Nduga Mustahil Ditolerir Indonesia, Moeldoko: Negara Tidak Pernah Mentolerir

Kemudian dua orang perempuan disuruh masuk kembali ke dalam kios.

KKB kemudian memukul dan menembak mati lima orang laki-laki yang ada di kios itu.

Melihat ada kejadian itu, sejumlah warga sipil lainnya ingin menyelamatkan orang yang ada di dalam kios, tetapi justru dipukul dan ditembak hingga seorang meninggal dunia.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved