Ibu Kota Negara
Wahyullah Sang Arsitek Menilai Balikpapan Itu Beranda IKN Nusantara, Bukan Penyangga
Kota Balikpapan dan Samarinda yang terdekat dengan lokasi kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dianggap sebagai penyangga,
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pakar tata kota dan aristektur dari Kalimantan Timur, Wahyullah Bandung, menegaskan, istilah Balikpapan dan Samarinda sebagai penyangga Ibu Kota Negara Republik Indonesia belum tepat.
Hal itu disampaikan oleh Wahyullah Bandung saat mengisi acara podcast YouTube Tribun Kaltim: IKN Talkshow bertajuk "Kalimantan Timur Mau Jadi Apa?" pada Rabu 20 Juli 2022 pagi.
Selama ini, istilah penyangga telah tersebar meluas ke berbagai masyarakat dan media.
Kota Balikpapan dan Samarinda yang terdekat dengan lokasi kawasan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dianggap sebagai penyangga.
Baca juga: Generasi Muda Kaltim Sambut Ibu Kota Baru IKN Nusantara
Baca juga: IKN Nusantara Segera Dibangun Tahun 2022, Kompleks Istana Wapres akan Diprioritaskan
Baca juga: PUPR Belum Pengalaman Buat Kota, Gandeng Jepang untuk Bangun IKN Nusantara
Namun bagi Wahyullah, penyebutan yang tepat itu adalah beranda, bukan penyangga.
Alasan dia memakai nama beranda karena seperti Balikpapan dan Samarinda itu adalah halaman atau beranda dari Ibu Kota Negara.
"Beranda samping, beranda depan, beranda belakang," urainya.
Menurut dia, kata beranda menandakan sebuah halaman yang tentu saja yang namanya halaman itu harus bagus, jadi cerminan untuk di dalam ruangnya yakni kawasan IKN Nusantara.
Baca juga: Walikota Andi Harun Inginkan IKN Nusantara Beri Pengaruh ke Samarinda Kota Penyangga
Wahyullah, menegaskan, kalau berandanya bagus, pasti di dalamnya juga pasti akan bagus.
Soal pembangunan Ibu Kota Negara yang ada di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sudah bisa dibilang tepat.

Karena membangun dari nol. Memulai bangun infrastruktur dasarnya terlebih dahulu. "Bangun jalannya, bangun bendungannya untuk air disiapkan," tuturnya.
Bukan sebaliknya, tambah dia, berdasarkan pengalaman daerah-daerah yang sudah ada, awalnya bangun rumah-rumah dulu, bangun gedung, baru yang lain-lainnya.
Baca juga: Songsong IKN Nusantara, Warga Adat Kayan Mentarang Malinau Beri Catatan Kritis dan Positif
Akibatnya muncul permasalahan kota seperti banjir, macet, komunitas kumuh.
Dirinya pun berkeyakinan, dampak adanya IKN Nusantara akan memiliki efek maksimal, terutama bagi kota beranda seperti Balikpapan.
Nanti, kata dia, yang bakal ramai dan semakin metropolitan adalah Balikpapan, bukan kawasan IKN Nusantara.
"Buat bangun ibu kota butuh dalam waktu tertentu. Bertahap. Balikpapan nanti yang ramai," ujarnya.
(TribunKaltim.co/Budi Susilo)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.