Ibu Kota Negara
Menteri Bahlil Klaim Banyak Investor yang Minat Bangun IKN Nusantara di Kaltim, Negara yang Disebut
Menteri Bahlil Lahadalia klaim banyak investor yang minati pembangunan IKN Nusantara di Kaltim. Berikut sejumlah negara yang disebut Bahlil
TRIBUNKALTIM.CO - Untuk pembangunan IKN Nusantara di Kaltim menurut Pemerintah sudah banyak investor yang tertarik.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia menyebut sejumlah negara yang tertarik masuk berinvestasi pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.
Meski tidak merinci detail investor yang masuk untuk pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, namun Bahlil menyebut sejumlah negara berikut dengan nilai investasinya.
Diketahui, Pemerintah tengah gencar mempersiapkan proses pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.
Pemerintah telah menetapkan pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) dari Jakarta ke Kalimantan Timur ( Kaltim ).
Untuk IKN di Kaltim telah diberi nama Nusantara sehingga kemudian disebut IKN Nusantara.
Lokasi pembangunan IKN Nusantara di Kaltim meliputi sejumlah desa dan kelurahan di dua Kabupaten yakni Penajam Paser Utara ( PPU ) dan Kutai Kartanegara ( Kukar ).
Dalam konfensi pers Rabu (20/7/2022), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia menjelaskan progres investasi untuk pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.
Baca juga: UPDATE Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Bambang Susantono: Tahun Depan, Pengerjaan Skala Penuh
“Saya ingin mengatakan bahwa investasi yang akan masuk IKN, negara-negaranya sudah ada.
Tapi, kami tidak mungkin ngomong setiap hari, negara-negara ini,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Rabu (20/7) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.
Menurutnya, investor asing yang sudah berminat diantaranya, Uni Emirat Arab (UAE) yang minat investasinya sebesar US$ 20 miliar yang dikelola oleh Indonesia Investment Authority (INA).
Kemudian, ada China, Korea, Taiwan, negara-negara Eropa, dan masih banyak lagi.
“Total investasi untuk IKN itu Rp 500 triliun kurang lebih.
Kan 20 persen dibiayai APBN. Sisanya dari investasi.
Itu kan waktunya bukan 4 tahun selesai dari Rp 500 triliun itu. Butuh waktu hingga 10 tahun-20 tahun,” jelasnya.
Sayangnya, Bahlil enggan memerinci berapa total investasi IKN yang sudah masuk.
Baca juga: Istana Wapres di IKN Nusantara Kaltim akan Dilelang Lebih Dulu, Seperti Apa Desain Bangunannya?
Meski begitu, ia optimistis akan ada banyak investor yang mau berinvestasi di IKN.
Hal ini lantaran pemerintah Indonesia menawarkan sejumlah penawaran menarik di ibu kota baru tersebut.
Diantaranya, IKN telah didesain ramah lingkungan dan dan kaya akan teknologi modern.
Kemudian, harga tanahnya masih murah dan kawasan yang dibangun benar-benar dari infrastruktur dasar, sehingga nilai ekonomi nantinya akan sangat tinggi
“Itu sudah di depan mata, dan memang mereka (investor IKN) juga mau membangun investasi di Indonesia,” kata Bahlil.
Bahlil menjelaskan, investasi yang akan masuk tidak hanya dibidang propertinya saja.
Melainkan di sumber daya alam (SDA), misalnya proyek kawasan industri milik PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang total investasinya sekitar US$ 130 miliar alias hampir sama dengan APBN negara dalam satu tahun.
Menurut Bahli, Internal Rate of Return (IRR) alias perhitungan tingkat bunga suatu investasi di IKN juga ditawarkan dengan sangat besar, yakni sebesar 10 % .
“Orang (yang investasi) mau IRR 10 % . Orang bicara duit cuan-cuan ini.
Kalau uang ini enggak ada agamanya bos. Pasti orang cari untung,” gurau Bahlil.
Kunjungan Jokowi untuk Investasi IKN
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Bahlil menyebut belum lama ini ia pun sempat mendampingi Chairman Foxconn bertemu dengan Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Chairman Foxconn pun menyampaikan keinginannya untuk ikut masuk di proyek pengembangan kota pintar IKN.
"Kemarin saya mengatur pertemuan lagi untuk Bapak Presiden ke Korea, saya ketemu Posco.
Posco pun ingin melakukan investasi, makanya kita ke sana mau lakukan kunjungan ke beberapa pengembangan kota baru," katanya.
Bahlil pun mengajak semua pihak agar tetap optimis terkait pembangunan IKN.
Ia juga menegaskan pembangunan IKN tidak akan mundur dan akan dilakukan sebagaimana rencana yang telah ditentukan.
"Jadi menurut saya, tidak ada kata mundur. IKN harga mati, dan harus jalan terus," tegasnya.
Beberapa waktu sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengajak para pemimpin redaksi (pemred) media massa nasional dan media lokal untuk meninjau langsung lokasi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Presiden Joko Widodo optimistis pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara ( IKN ) dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tenggat waktu yang telah direncanakan.
Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H Sumadilaga juga menyampaikan bahwa di titik Presiden meninjau nantinya akan dibangun Istana Kepresidenan.
"Di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan kami akan membangun land development beberapa kawasan untuk pengembangan Istana, untuk pengembangan kantor-kantor, dan sebagainya, didukung oleh air bersih, sanitasi, drainase, dan lain-lain," kata Danis.
Saat ini Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN segera memulai membangun kawasan IKN secara bertahap, terutama dalam rentang waktu 2022-2024.
"Kemudian di luar kawasan IKN, kami akan memulai pembangunan jalan tol ke arah IKN. Itu pada intinya. Insya Allah mulai bulan Agustus pembangunan IKN akan dimulai," lanjut Danis.
Baca juga: Klarifikasi Unila soal Dugaan Tanda Tangan Palsu Mahasiswa dalam Permohonan Judicial Review UU IKN
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.