Berita Internasional Terkini

RUSIA dan UKRAINA Main Salah-salahan Usai Rumah Tahanan Pejuang Neo-Nazi Azov Dibom, 50 Orang Tewas

Simak informasi seputar perang Rusia vs Ukraina. Rusia dan Ukraina main salah-salahan usai rumah tahanan pejuang Neo-Nazi Azov dibom, 50 orang tewas.

Kolase Tribunnews Business Insider/AFP Handout dan AFP/SERGEI SUPINSKY
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Simak informasi seputar perang Rusia vs Ukraina. Rusia dan Ukraina main salah-salahan usai rumah tahanan pejuang Neo-Nazi Azov dibom, 50 orang tewas. 

Meskipun beberapa keluarga percaya orang yang mereka cintai telah selamat, yang lain dengan gugup menunggu berita dari pihak berwenang Ukraina yang bertanggung jawab, katanya.

"Kami bertiga belum mendengar apa-apa (dari pihak berwenang Ukraina) jadi kami berasumsi mereka baik-baik saja, suami gadis lain terluka dan kemudian ada lagi yang suaminya di barak yang dipukul tetapi dia tidak mendengar apa-apa," kata Nesterenko.

“Di bawah konvensi Jenewa mereka diperbolehkan melakukan panggilan telepon setiap dua minggu, ini belum terjadi,” kata Nesterenko.

Dia mengatakan upaya untuk pertukaran tahanan tampaknya terhenti sejak 144 pejuang yang terluka parah ditukar pada bulan Juni.

Baca juga: Amerika & Negara Barat Kehabisan Ide Tekan Rusia, Pasukan Putin Tetap Hujani Ukraina dengan Rudal

Saling menyalahkan

Sementara Rusia menyalahkan Kyiv atas serangan yang menghantam sebuah penjara di wilayah Ukraina timur.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan tersebut berasal dari rudal buatan Amerika Seik

"Empat puluh tawanan perang Ukraina tewas dan 75 terluka," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seraya menambahkan bahwa penjara itu digunakan untuk menahan para pejuang dari batalion Neo-Nazi Azov.

Sedangkan, Kyiv membantah telah melakukan serangan dengan menggunakan sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) ke lokasi tersebut.

“Angkatan Bersenjata Ukraina sepenuhnya mematuhi dan memenuhi prinsip-prinsip dari norma hukum humaniter internasional, tidak pernah dan tidak melakukan penembakan terhadap infrastruktur sipil, terutama tempat-tempat di mana terdapat rekan-rekan tawanan perang,” kata militer Ukraina yang dikutip oleh Aljazeera, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: UPDATE Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina, Kiev Diserang 6 Rudal, Warga Sipil Terluka

Di sisi lain, Moskow mengklaim bahwa serangan itu merupakan bentuk dari "provokasi berdarah rezim Kyiv" yang dirancang untuk mencegah pasukan Ukraina meletakkan senjata mereka.

"Provokasi mengerikan ini dilakukan untuk mengintimidasi prajurit Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Kremlin telah memainkan pengaruh batalion Azov dan mengklaim bahwa anggotanya adalah neo-Nazi.

Azov dibentuk sebagai batalion sukarelawan pada tahun 2014 untuk melawan pasukan yang didukung Rusia dan sejak itu telah diintegrasikan ke dalam tentara Ukraina.

Kelompok itu mengklaim mencakup berbagai pandangan politik, tetapi beberapa pemimpinnya diketahui memiliki gagasan yang berbeda.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved