IKN Nusantara

Bandara APT Pranoto Samarinda Terhubung ke IKN Nusantara Via 13 Stasiun Kereta Api

Bandara APT Pranoto Samarinda terhubung ke IKN Nusantara via 13 stasiun kereta api

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Kawasan inti Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara akan terhubung dengan daerah sekitarnya melalui moda transportasi kereta api.

Satu diantaranya yakni kereta api Trans Kalimantan.

KA Trans Kalimantan ini akan menghubungkan Bandara APT Pranoto Samarinda dengan IKN Nusantara.

Dilansir dari Kompas.com, KA Trans Kalimantan sepanjang 187,98 kilometer dengan seluruh jaringan berada di atas permukaan tanah (at grade) akan menghubungkan Simpang Tiga Petung (Kabupaten Penajam Paser Utara)-Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (Kota Samarinda) yang dilayani 13 stasiun.

Ke-13 stasiun itu adalah Simpang Tiga Petung, Buluminung, Riko, Pantai Lango, Karingau, Karang Joang, Samboja, Sungai Merdeka, Sanga-Sanga, Palaran, Loa Bakung, Sempaja Timur, dan Aji Pangeran Tumenggung Pranoto.

Baca juga: Kereta Gantung IKN Nusantara Ditawarkan ke Investor, Potensi 3,6 Juta Penumpang

Kemudian ada Layanan kereta ini bisa memiliki panjang 143,33 kilometer yang bisa ditempuh selama 88 menit perjalanan.

Rinciannya, sepanjang 125,73 kilometer jalur ada di permukaan tanah, 14,6 kilometer melayang dan 3 kilometer di bawah tanah.

Lewat pilihan transportasi ini, diperkirakan pada 2040 akan ada 4,4 juta penumpang yang dilayani per tahun.

Rute KA Bandara di IKN akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dengan KIPP.

"Ada dua alternatif trace, yakni alternatif pertama hasil kajian tahun 2021 sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang melintasi 4 stasiun," Djoko kembali menjelaskan.

Baca juga: Pembangunan Jalan IKN Nusantara Dimulai Hari Ini, Buka Tutup dari Silkar hingga Km 38 Samboja

Sementara itu, alternatif kedua sepanjang 44,91 kilometer dengan layanan 3 stasiun.

Jarak tempuh lebih pendek karena mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan–KIPP.

Diprediksi tahun 2030 akan mengangkut penumpang 3,5 juta penumpang per tahun untuk alternatif pertama dan 2,4 juta penumpang per tahun untuk alternatif kedua.

Sebelumnya, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno menyebut

alternatif pilihan kereta gantung yang bisa dipakai adalah Téléphérique des Capucins.

Diperkirakan potensi permintaan perjalanan kereta gantung di IKN bisa mencapai 10.112 penumpang per hari atau 3,69 juta penumpang per tahun.

Nilai investasi yang diperkirakan mencapai 21 juta dolar Amerika Serikat atau Rp 315 miliar per kilometer.

Terdapat beberapa kriteria pemilihan kereta gantung di IKN, yakni menghubungkan klaster kantor pemerintahan dengan komersial dan permukiman.

Selain itu, juga dapat digunakan sebagai daya tarik wisata serta terintergrasi dengan moda angkutan umum lain. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved