Berita Nasional Terkini
Ini Hasil Autopsi Brigadir J Terbaru Versi Pengacara, Tersangka dan Motif Penembakan Masih Misterius
Ini hasil autopsi Brigadir J terbaru versi pengacara, tersangka dan motif penembakan masih misterius.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah hasil autopsi Brigadir J terbaru versi pengacara, tersangka dan motif penembakan masih misterius.
Apa hasil autopsi Brigadir J terbaru versi pengacara, siapa tersangka dan motif penembakan Brigadir menjadi pertanyaan yang cukup banyak ditanyakan belakangan ini.
Hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat diungkap pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak.
Seperti diketahui, atas permintaan keluarga jenazah Brigadir J dilakukan autopsi ulang.
Baca juga: Komnas HAM Selidiki Data Cell Dump Ponsel Orang Sekitar Ferdy Sambo di Hari Brigadir J Tewas
Autopsi ulang Brigadir J ini dilakukan Rabu (27/7/2022) lalu dengan membongkar makamnya.
Hasil autopsi ulang tim Dokter Forensik atas jenazah Brigadir J setelah makamnya dibongkar, sungguh mengejutkan.
Dokter Forensik mendapati kepala bagian belakang Brigadir J diketahui bolong berlubang seperti tertembus oleh peluru.
Lubang tersebut tembus sampai ke hidung dan mata.

Saat dibuka, otak di kepala Brigadir J juga sudah tidak ada.
Temuan-temuan tersebut diungkap oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dalam acara live streaming Hendro Firlesso.
Setelah prosesi pemakaman ulang Brigadir J secara kedinasan usai menjalani autopsi ulang, Kamaruddin Simanjuntak menemui dokter Herlina Lubis untuk melihat hasil forensik dan di akta notariskan.
Magister Kesehatan Herlina Lubis dan salah satu dokter ditunjuk untuk mengamati dan menganalisa hasil autopsi dan visum Brigadir J.
“Yang dilaporkan kepada ahli kita pertama, ketika kepalanya dibuka otaknya sudah tidak ditemukan,” ujar Kamaruddin Simanjuntak.
Baca juga: Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J di ILC: Ada Tiga Luka yang Tidak Bisa Dijelaskan Saat Autopsi Kedua
Setelah mereka (Dokter Forensik yang mengautopsi ulang) meraba-raba kepalanya, ternyata ada semacam penempelan lem, setelah diraba-raba rambutnya ternyata disitu ada lobang disondek (ditusuk) lobang itu tembus ke mata dan hidung.
Diduga almarhum Brigadir J ditembak dari belakang kepala hingga jebol sampai ke hidung depan.
Kemudian, tim Dokter Forensik juga menemukan di dalam tengkorak kepala Brigadir J ada enam retakan.
Enam retakan ini diduga akibat tembakan, namun mungkin juga akibat lain.
Ketika dibuka bagian perut sampai ke kepala ditemukan otaknya yang pindah ke bagian perut, kemudian kedua ditemukan juga diduga tembakan dari leher mengarah ke bagian bibir.

Ketiga, Dokter Forensik menemukan lubang di dada diduga bekas tembakan, yang keempat ada lobang yang diduga juga keempat lubang tersebut bekas peluru.
Selain itu Dokter Forensik juga menemukan luka terbuka di bagian bahu yang dagingnya hampir terkelupas.
Tim Dokter Forensik masih belum mengetahui apa penyebabnya, yang diduga bukan akibat peluru.
Ditemukan juga bagian lengan bagian bawah patah, yang dimana masih belum diketahui patahnya kenapa masih harus disimpulkan oleh Dokter Forensik.
Baca juga: Berdasarkan CCTV, Ini Penjelasan Ketua Komnas HAM di ILC Terkait Brigadir J Tidak Tewas di Magelang
Di bagian jari kelingking dan jari manis ditemukan patahan-patahan jari, di sekitar kukunya, dan sudah diambil sampelnya untuk dipastikan penyebab patahnya kenapa.
Di punggung di bagian belakang juga ada memar, di bagian kaki sebelah kiri ditemukan ada memar dan sudah diambil sampelnya.
Di pergelangan kaki kiri bawah ada juga lobang yang masih belum tau penyebabnya.
“Itulah secara umum tetapi sebenarnya masih banyak lagi temuan-temuan, tapi itu semua sudah diaktakan notaris,” ujar Kamaruddin Simanjuntak.
Brigadir J alias Brigadir Yosua dinyatakan tewas hampir tiga pekan lalu.
Polisi menyebutkan, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.
Namun hingga saat ini, kematian Brigadir J masih menyisakan banyak misteri di benak masyarakat.
Banyak pihak menilai kematian ajudan istri Ferdy Sambo itu dipenuhi kejanggalan, terutama terkait luka-luka di tubuh jenazah.
Untuk mengusut tuntas kasus ini Kapolri Jenderal Lsityo Sigit Prabowo meminta kasus ini diusut tuntas.
Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Brigadir J Sebenarnya Dibunuh di Magelang atau Tidak, CCTV Ungkap Fakta Baru
Sejumlah pejabat polisi dinonaktifkan, termasuk Irjen Ferdy Sambo.
Polisi sudah mengautopsi ulang jenazah Brigadir J dengan melibatkan tim kedokteran forensik independen di RS Sungai Bahar, Jambi pada Rabu, 27 Juli 2022.
Setelah 3-4 jam hasil autopsi, Kamarudin juga mengatakan untuk dilakukan pemakaman secara secara kedinasan dikarenakan ia meninggal gugur dalam tugas.

Janggal
Terkait dugaan Brigadir melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kamaruddin Simanjuntak menilai hal tersebut janggal.
"Pertanyaannya ada nggak orang yang sudah tahu dia menjelang sakaratul maut masih bernafsu untuk melakukan itu," ungkapnya seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Hasil Autopsi Brigadir J, Pengacara: Kepalanya Bolong Tembus ke Hidung, Ditambal Semacam Lem.
Kamaruddin Simanjuntak memamparkan, almarhum Brigadir J pernah berkomunikasi dengan Vera, kekasihnya, ihwal ancaman pembunuhan terhadap dirinya tersebut.
"Iya benar, almarhum bercerita kepada pacarnya terkait itu (ancaman pembunuhan)," kata Kamaruddin kepada Tribunnews, dalam kesempatan terpisah, Jumat (29/7/2022).
Kamaruddin mengungkapkan ancaman pembunuhan itu membuat hidup Brigadir J tidak tenang hingga mengucapkan kata-kata perpisahan kepada Vera.
"Membuat kata-kata perpisahan dengan pacarnya memohon ampun atas dosa dan perbuatannya kepada pacarnya ini dan meminta mencari pria lain sebagai penggantinya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi. Dia membenarkan laporan tersebut telah naik penyidikan.
"Betul, sudah (laporan pembunuhan berencana Brigadir J naik penyidikan," ujar Andi saat dikonfirmasi, Jumat (22/7/2022).
Ia menuturkan bahwa peningkatan status perkara itu setelah penyidik melakukan gelar perkara. Adapun gelar perkara baru selesai pada Jumat (22/7/2022) sore.
"Barusan selesai gelar perkaranya," pungkasnya.
Kasus itu hingga kini masih bergulir. Pihak keluarga terus mengungkap bukti-bukti luka yang diterima yang tidak sesuai dengan hasil autopsi dari pihak kepolisian.
Untuk itu, keluarga Brigadir J juga meminta tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan autopsi ulang terhadap jenazah anaknya.
Polri sendiri telah melakukan autopsi ulang. Autopsi itu digelar di Jambi pada Rabu (27/7/2022) dengan melibatkan Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia.
Di samping itu, Brigadir J disebut-sebut sudah mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022. Terkahir, ancaman pembunuhan itu didapatnya pada Kamis (7/7/2022) atau sehari sebelum dirinya tewas.
Bareskrim Polri: Belum Ada Tersangka Kasus Tewasnya Brigadir J
Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri menegaskan, belum ada tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu.
“Belum ada penetapan tersangka,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, seperti dilansir IDN Times, Senin (1/8/2022).
Diketahui saat ini, Dirtipidum Bareskrim Polri tengah menangani tiga laporan kasus terkait kematian Brigadir J.
Tiga laporan yang ditangani tersebut adalah percobaan pembunuhan dan kekerasan terhadap perempuan yang dialami istri Irjen Pol Ferdy Sambo, serta dugaan pembunahan berencana.
Kasus percobaan pembunuhan dan kekerasan terhadap perempuan, dilaporkan istri Ferdy ke Polres Jakarta Selatan (Jaksel) dengan nomor laporan LP/A/368/VII/2022/SPKT/POLRES METRO JAKSEL pada 8 Juli 2022 dan LP/B/1630/VII/2022/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/PMJ pada 9 Juli 2022.
Kasus ini sempat ditangani oleh Polres Jaksel dan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Selanjutnya, kembali ditarik oleh Bareskrim Polri pada Kamis (28/7/2022).
Sementara itu, satu kasus lainnya yang dilaporkan pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, teregistrasi dengan nomor STTL/251/VII/2022/Bareskrim Polri pada 18 Juli 2022 tentang kasus dugaan pembunuhan berencana.
Adapun Brigadir J ditemukan tewas di rumah dinas Ferdy Sambo . Tewasnya ajudan Ferdy Sambo itu semula disebutkan karena baku tembak dengan rekannya sesama ajudan, Bharada E, karena telah melecehkan istri Ferdy Sambo.
Namun pihak keluarga melaporkan tewasnya Brigadir J atas kasus dugaan pembunuhan karena menemukan luka-luka yang dialaminya mencurigakan.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.