News

Perang Dunia 3 Terjadi Saat Putin Luncurkan Nuklir dan Cina Berani Lakukan Invasi di Siberia

Perang dunia 3 akan terjadi saat Putin luncurkan nuklir dan Cina bernai lakukan invasi di Siberia.

theguardian
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Perang Dunia 3 akan terjadi jika Putin benar-benar akan meluncurkan nuklirnya dan Cina berani lakukan invasi di Siberia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Saat ini dunia masih dihebohkan dengan perang Rusia vs Ukraina yang hingga kini masih terus terjadi.

Dan kabarnya perang dunia ketiga akan kembali terjadi. Kapan perang dunia ketiga itu terjadi?

Seorang ahli mengatakan bahwa perang dunia ketiga terjadi jika Putin meluncurkan nuklir dan Cina berani melakukan invasi di Siberia.

Baca juga: AS dan NATO Terus Bantu Ukraina, Akhirnya Rusia Keluarkan Ancaman Perang Dunia 3

Dilansir dari express, ancaman nuklir Putin terus berlanjut dalam beberapa pekan terakhir saat ia mengklaim Rusia akan mengerahkan rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir terbarunya, yang dapat mencapai Inggris dalam tiga menit, pada akhir 2022.

Dengan latar belakang ancaman Rusia, seorang ahli militer Amerika Serikat telah menganalisis bagaimana persenjataan nuklir negara adidaya dunia menumpuk dan mengungkapkan keadaan di mana Putin akan meluncurkan nuklir.

Tidak sampai di situ saja, perang akan terjadi jika Cina benar-benar melawan Rusia di Siberia.

Baca juga: Bisakah Rusia dan Ukraina Damai? Ada 5 Skenario Agar Perang Berakhir, Potensi Perang Dunia 3

Jika Cina benar-benar melawan Rusia di Siberia, pasukannya akan dapat menyeberang ke wilayah utara Rusia yang luas dari beberapa provinsi Cina.

Diketahui bahwa Siberia kaya akan mineral, termasuk batu bara, minyak bumi, gas alam, berlian, bijih besi, dan emas.

Wilayah itu telah menjadi sasaran Cina di masa lalu, karena negara itu pernah menguasai sebagian besar tanah di tempat yang sekarang disebut Timur Jauh Rusia.

Namun, Kekaisaran Rusia menguasai sudut tenggara Siberia dengan Aneksasi Amur, yang dimulai pada tahun 1858.

Ada pergolakan lebih lanjut pada Maret 1969 ketika konflik pecah di sepanjang perbatasan Tiongkok-Soviet, termasuk di perbatasan Siberia dengan Kazakhstan dan provinsi Xinjiang di barat Cina.

Lusinan orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam pertempuran itu, yang berisiko meluas ke perang nuklir.

(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved