Berita Kukar Terkini
Petani Desa Sumber Sari Kukar Mengeluh Air Keruh, Diduga Imbas Tambang Batu Bara
Petani Desa Sumber Sari, Loa Kulu, Kukar, Provinsi Kalimantan Timur mengeluhkan dampak dari adanya aktivitas pertambangan batu bara ilegal
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Petani Desa Sumber Sari, Loa Kulu, Kukar, Provinsi Kalimantan Timur mengeluhkan dampak dari adanya aktivitas pertambangan batu bara ilegal di wilayahnya.
Seorang petani sayur, Haryono Usman mengaku, sangat merasakan dampak atas aktivitas tambang batu bara tersebut.
Menurutnya, kondisi air sungai menjadi keruh dan tidak bisa digunakan untuk menyiram tanaman sayur miliknya. Diduga karena efek tambang batu bara.
Mulai dari sawi, bayam, kacang panjang, hingga tomat akan mati jika tidak disiram secara berkala.
Baca juga: 3 Desa Ini jadi Lokasi Tambang Batu Bara, Ratusan Warga Loa Kulu Kukar Menolak
Setiap harinya, tanaman jenis tersebut harus disiram sebanyak dua kali, pagi dan sore. Jika tidak, maka tanaman-tanaman itu akan berjamur dan terancam mati.
“Ini kerasa sekali, kami ke kebun mau nyiram, air sudah nggak karuan (keruh). Kalau hujan baru jernih (air sungai). Air itu keperluan kami sebagai petani,” ujarnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (3/8/2022).

Diakui Haryono, bertani menjadi satu-satunya sumber mata pencarian warga setempat. Jika sumber mata air yang digunakan tercemar, proses bertani akan sangat terganggu.
"Pasti terasa sekali kalau dipaksa siram dengan air yang keruh pasti rusak dan gagal panen," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno mengaku mendapatkan informasi soal adanya aktivitas tambang di wilayah desanya pada Kamis (28/7/2022) lalu.
Baca juga: Jalan Umum Dilintasi Aktivitas Batu Bara dan Limbah Lumpur, DPRD Kaltim Segera Undang Pihak Terkait
Lokasi aktivitas tambang yang diyakini ilegal tersebut terletak di wilayah perbatasan antara Desa Sumber Sari dan Desa Loh Sumber.
Sejauh ini, Sutarno juga tidak pernah menerima adanya laporan, koordinasi atau pun permohonan izin atas aktivitas yang terjadi di wilayahnya.
“Tidak ada izin sama kami, kemarin alatnya banyak, sekarang sudah tidak ada. Mungkin kemarin itu ada 10 alat di lokasi. Sekira 5 hektar lahan sudah di buka,” tandasnya.
Tiga Desa Menolak Keras
Ratusan warga dari tiga desa di Kelurahan Loa Kulu, Kutai Kartanegara ( Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, menggelar aksi menolak aktivitas pertambangan batu bara.
Mereka menolak keras aktivitas tambang, baik legal maupun ilegal di wilayahnya.