Berita Kaltim Terkini
Pembelajaran Pengelolaan Ekosistem Esensial di Kalimantan Timur
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu 3 Agustus 2022 mendapat kunjungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu 3 Agustus 2022 mendapat kunjungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kegiatan hari ini adalah upaya kami untuk belajar bagaimana pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial di Kalimantan Timur,” ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah, Mathius Hosang dalam keterangan resmi yang diterima TribunKaltim.co, Kamis (4/8/2022).
Acara 3 hingga 4 Agustus 2022, perwakilan dari Kalimantan Tengah akan berdiskusi, berbagi pengalaman, dan pembelajaran pengelolaan Ekosistem Esensial di Kalimantan Timur.
Mereka yang hadir mewakili DLH Provinsi Kalimantan Tengah, DLH Kabupaten Gunung Mas, DLH Kotamadya Palangka Raya.
Baca juga: IKN Mengusung Konsep Forest City, tapi Tutupan Lahan Hutan Hijau Masih 42 Persen, Langkah KLHK
Juga ada DLH Kabupaten Pulang Pisau, Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Kahayan Tengah, dan Borneo Nature Foundation.
“Kami melihat bahwa apa yang sudah dilakukan di KEE Wehea-Kelay, bisa kami terapkan di Lanskap Rungan-Kahayan,” ujar Mathius.
Lanskap Rungan Kahayan berada di antara Sungai Rungan dan Sungai Kahayan.
Bentang Alam ini masuk dalam tiga kawasan administrasi meliputi Kotamadya Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Gunung Mas.
Baca juga: Kaltim Terdepan Dukung Forest City
Pada 2017, Borneo Nature Foundation menginisiasi konservasi orang utan di Lanskap Rungan Kahayan yang bekerja sama dengan para pemangku kepentingan.
Tim melakukan survei distribusi orang utan di kawasan sepanjang 104,8 km dan tercatat ditemukan 1.978 sarang orang utan.
Tim juga menemukan potensi keberadaan primata pada enam hutan desa di Kabupaten Pulang Pisau.
Selain orang utan, ditemukan pula kukang (Niycticebyus sp), bekantan (Nasalis larvatus), kelasi (Presbytis comata), Owa (Hylobates albibarbis), dan monyet ekor pajang (Macaca fascicularis).
Berdasarkan hasil survei tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendorong lanskap Rungan-Kahayan menjadi kawasan ekosistem esensial koridor hidupan liar.
Hal ini dikarenakan masih ditemukannya orang utan di luar wilayah konservasi, seperti di area perlindungan rawa gambut.
Baca juga: Lembaga Adat Paser PPU Dukung Pembangunan IKN Yang Usung Konsep Forest City
Situasi ini serupa dengan yang terjadi di Bentang Alam Wehea-Kelay, Kalimantan Timur, di mana habitat asli orang utan dikelilingi kawasan pemegang konsesi kehutanan dan perkebunan.
“Kami ingin tahu cara pendekatan kemitraan bentang alam di Wehea-Kelay ini, bagaimana bisa mengajak multipihak untuk berkomitmen,” ujar Chief Executive Officer Borneo Nature Foundation Juliarta Bramansa Ottay.
Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) merupakan ekosistem di luar kawasan konservasi yang secara ekologis penting bagi konservasi keanekaragaman hayati, yang mencakup ekosistem alami dan buatan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan.
Forum KEE Wehea-Kelay merupakan wadah multipihak untuk mengelola Bentang Alam Wehea-Kelay seluas 532.143 hektare.
Saat ini memiliki 23 pihak terkait yang bergabung mulai dari pemerintah, akademisi, perusahaan pemegang izin konsesi perkebunan dan kehutanan, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dan Masyarakat Dayak Wehea.
“Hingga saat ini, kami memilih untuk tidak menuju penetapan kawasan, karena tidak memiliki landasan hukum yang kuat,” ujar Ketua Forum KEE Wehea-Kelay EA Rafiddin Rizal.
Raffidin Rizal yang juga menjabat sebagai Kepala DLH Provinsi Kalimantan Timur menegaskan bahwa komitmen dalam pengelolaan adalah kunci berjalannya Forum KEE.
“Yang menjadi semangat dari forum ini adalah kolaborasi para pihak yang terbuka dan saling menghargai satu sama lain. Itu telah dimulai sejak 2015,” ujarnya menambahkan. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.