Ibu Kota Negara

5 Prinsip Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Mimpi Tahun 2045 Bisa Karbon Netral

Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tentu saja akan berbeda dengan lokasi Ibu Kota Negara.

Editor: Budi Susilo
YouTube IKN Indonesia
Lokasi titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (18/8/2022). Membangun IKN Nusantara mengembalikan alam hutan di IKN Nusantara akan jadi kebanggan Indonesia dan masyarakat dunia.  

TRIBUNKALTIM.CO, SEPAKU - Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tentu saja akan berbeda dengan lokasi Ibu Kota Negara sebelumnya. 

Lokasi ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mengedepankan kota yang modern. 

Kali ini Ibu Kota Negara telah diberinama IKN Nusantara. Tentu saja ada lima prinsip yang akan diterapkan dalam IKN Nusantara

Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN menjelaskan, hal ini dalam acara Bincang Asik bertema “IKN dan Indonesia Emas 2045: Transformasi dan Inovasi dalam Konteks Kemerdekaan.”

Baca juga: Hari Ini Bincang Asik di Titik Nol IKN Nusantara, Libatkan 100 Kampus Nasional dan Luar Negeri

Baca juga: Agenda Bincang Milenial di Titik Nol IKN Nusantara, Rangkaian HUT ke 77 Kemerdekaan RI

Baca juga: Menteri PUPR Stop Bangun Infrastruktur Lain Demi Tuntaskan KIPP IKN Nusantara 2024

Acara tersebut berlangsung di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kamis (18/8/2022) dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube IKN Indonesia. 

Dia menguraikan ada lima. Pertama, Green, penghijauan. Kota ini di IKN Nusantara dari sisi mata enak dipandang, hijau.

Dia menegaskan, IKN Nusantara nanti akan menghijaukan yang kritis, melesarikan alam.

"Menghutankan lagi, alam rimba, kota yang bisa diandalkan dari sisi kualitas lingkungan hidup yang berimbas pada orang-orangnya akan produktif," ujarnya. 

Baca juga: Kaltim Dipilih Jadi Ibu Kota Negara, Minim Potensi Bencana Alam Jadi Salah Satu Pertimbangannya

Bambang berharap banyak, dengan mengembalikan alam hutan di IKN Nusantara akan jadi kebanggan Indonesia dan masyarakat dunia. 

"Kejayaan hutan Indonesia akan kita kembali wujudkan lagi, tahun 2045 kita bisa karbon netral," ujarnya.  

Kedua, smart berbasis teknologi.

Bambang mengungkapkan, Desa Bukit Raya baru saja diresmikan pusat digital agar warga sekitar IKN Nusantara bisa mengadaptasi teknologi yang bisa membantu kehidupan sehari-hari. 

"Bisa berjualan dari internet, ketering, laundry, barista. Warga kita juga beri pelatihan keterampilan. Smart ini kita wujudkan disini," ungkapnya.

Baca juga: Optimisme KOJA Balikpapan dalam Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim

Ketiga, inklusif. Konsep IKN Nusantara mencakup bagi semua kalangan, tidak memandang atas dasar suku, agama, ras dan pandangan politik tertentu.

IKN Nusantara dibangun untuk semua, bisa berhak hidup dan berkembang bersama-sama di IKN Nusantara

Keempat, resilience atau tangguh.

Sebuah kota harus tanggung dari semuanya, baik itu dari sisi ekonomi dan lainnya. Masyarkatnya menyatu bersama alam, kuat dan tidak mudah terguncang. 

Baca juga: Jaga Kredibiltas dan Reputasi Pembangunan IKN Nusantara Bisa Permudah Gaet Investor

Kelima, berkelanjutan. IKN Nusantara harus berkelanjutan, tidak monoton namun ada dinamis, terus melakukan inovasi dan perubahan ke arah yang lebih baik. "Kota untuk semua," ujarnya.

(TribunKaltim.co/Budi Susilo)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved