Berita Berau Terkini

Distanak Ingin Dapat Jatah Vaksin untuk Cegah Penyakit Mulut dan Kuku di Berau

Kabupaten Berau mendapat jatah vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk mencegah penyakit tersebut menjangkiti hewan ternak di Bumi Batiwakkal

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI
Distanak Berau mengimbau para peternak untuk lebih waspada terhadap .TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Dokter hewan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Iwan berharap Kabupaten Berau mendapat jatah vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk mencegah penyakit tersebut menjangkiti hewan ternak di Bumi Batiwakkal.

Iwan menjelaskan hingga kini pihaknya belum mendapatkan dosis vaksin untuk mengatasi PMK, mengingat bahwa untuk di Kaltim, vaksinasi difokuskan di dua daerah yakni Paser dan Penajam Paser Utara (PPU).

Karena dua kawasan tersebut cukup banyak yang terpapar.

“Difokuskan untuk dua kabupaten tersebut untuk mencegah penyebaran ke kabupaten lainnya,” tuturnya kepada Tribunkaltim.co, Kamis (18/8/2022).

Alasan Berau belum mendapatkan vaksin tersebut, dikatakan Iwan, karena belum ditemukannya suspek PMK.

Sedangkan beberapa waktu lalu, ada yang terindikasi, namun setelah uji labotarium dinyatakan negatif.

Baca juga: Kementerian Pertanian Siapkan 800 Ribu Vaksin Cegah Penyakit Mulut dan Kuku

Baca juga: Imbas Penyakit Mulut dan Kuku, Ratusan Sapi Bibit Gagal Didatangkan ke Kutai Kartanegara

Baca juga: Dinas Peternakan Kukar Sikapi Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi, Tunggu Hasil Laboratorium

“Karena belum ada kejadian, jadi belum mendapat dosis vaksin,” paparnya.

Dilanjutkan Iwan, meskipun belum ditemukan suspek, namun Berau wajib waspada. Mengingat penyebaran PMK ini cepat.

Untuk penyebarannya sendiri bisa melalui udara dengan cakupan radius mencapai 10 kilometer, atau bisa melalui manusia yang keluar masuk kandang.

“Dibilang butuh, pasti kita butuh. Tapikan masih fokus di kabupaten lainnya dulu di Kaltim,” tegasnya.

Langkah yang paling efektif mencegah penyebaran PMK selain melalui vaksinasi adalah potong bersyarat, jadi hewan ternak yang sudah dinyatakan terjangkit PMK akan disembelih sesuai prosedur kesehatan, sapi yang telah disembelih tersebut akan mendapat kompensasi dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan.

“Kaltim menerima sekira 5000 dosis vaksin PMK yang disalurkan ke Paser dan PPU sebagai langkah antisipasi, kita berharap Berau juga mendapatkan jatah vaksin tersebut sebagai langkah pencegahan,” bebernya.

Iwan mengimbau, kepada para peternak, agar lebih mewaspadai. Mengingat PMK telah masuk ke Kaltim, tidak menutup kemungkinan juga akan menjalar ke Bumi Batiwakkal.

Waspada terutama pada aktivitas lalu lintas ternaknya, jangan pernah mendatangkan sapi dari daerah yang memiliki kasus PMK, jadi harus hati hati jangan sampai penyebaran PMK semakin meluas.

Baca juga: Kebutuhan Sapi untuk Kurban di PPU Dikhawatirkan tak Mencukupi Akibat Penyakit Mulut dan Kuku

“Sapi konsumsi yang ada di Berau mayoritas didatangkn dari Pulau Sulawesi, Distanak selalu melakukan pengawasan ketat terhadap hewan ternak yang masuk ke Berau.

Untuk Berau masih aman, jangan sampai di Berau terdapat sapi yang terjangkit karena akan mengganggu perekonomian para peternak,” pungkasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved