Berita Nasional Terkini
Profil Rektor Unila Prof Dr Karomani yang Ditangkap KPK, Ada Dua OTT di Bandung dan Lampung
Simak profil Rektor Unila Prof Dr Karomani yang terjaring Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) KPK. Namun, KPK belum menjelaskan dugaan korupsi Rektor Unila
“Tim KPK masih menggali keterangan dan klarifikasi terhadap pihak-pihak yang ditangkap,” kata Ali seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com
Ali mengatakan, KPK melakukan operasi tangkap tangan di dua wilayah, yakni Bandung, Jawa Barat dan Lampung, pada Sabtu dini hari.
Menurut Ali, penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat.
Baca juga: DPRD PPU Dukung Upaya KPK Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi Perumda Benuo Taka
Meski demikian, KPK belum mengumumkan dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat Karomani.
“Perkembangannya akan segera disampaikan,” ujar Ali.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengaku belum mengetahui informasi soal rektor yang ditangkap KPK.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek Nizam mengatakan, jika terdapat rektor yang terjerat kasus korupsi, maka hal ini bertentangan dengan misi perguruan tinggi.
“Sebagai garda moral dan etika yang bersih dari tindakan korupsi,” ujar Nizam, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Profil Profesor Karomani, Rektor Unila
Dikutip TribunKaltim.co dari TribunLampung.co.id di artikel berjudul Prof Karomani berhasil membawa Unila raih penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia), Rektor Unila mendapat apresiasi MURI atas pencapaiannya mengukuhkan guru besar terbanyak.
Capaian itu selama Prof Karomani memimpin Unila.
Keberhasilan Prof Karomani mendapat apresiasi MURI itu diungkap saat gelar Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Rektor Universitas Lampung, Kamis, 25 November 2021 lalu di ruang sidang utama lantai 2 Rektorat Unila.
Prof Karomani resmi menjabat rektor Universitas Lampung pada tahun 2019 lalu.
Baca juga: Bupati Pemalang Jateng Diduga Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK
Setelah Prof Karomani menjabat ada penambahan guru besar cukup banyak.
Rincinya, pada tahun 2018 penambahan guru besar hanya satu orang. Selanjutnya di 2019 bertambah lebih banyak, yaitu 6 guru besar.