Berita Penajam Terkini
Penajam Paser Utara Jadi Target Pasar Bisnis Properti Seiring Adanya IKN Nusantara
Saat ini, di Penajam Paser Utara sudah banyak perumahan-perumahan, baik subsidi maupun komersil.
TRIBUNKALTIM.CO - Seiring perkembangan progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), bisnis properti atau perumahan di PPU semakin menjamur.
Saat ini, di Penajam Paser Utara sudah banyak perumahan-perumahan, baik subsidi maupun komersil.
Hal itu membuktikan bahwa Penajam Paser Utara merupakan salah satu daerah yang potensial untuk mengembangkan bisnis Properti, terlebih dengan adanya IKN Nusantara di kabupaten tersebut.
Terlihat, iklim investasi bidang properti di Kabupaten Penajam Paser Utara tumbuh positif seiring pindahnya ibu kota negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku.
Baca juga: Pemindahan IKN, 10 Perusahaan Kepelabuhanan Bakal Beroperasi di Penajam Paser Utara
Demikian yang diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) PPU, Alimuddin kepada TribunKaltim.co, Minggu (21/8/2022) hari ini.
Hingga Agustus 2022 ini, tercatat ada tambahan enam pengembang yang berinvestasi di Benuo Taka.
"Sejauh ini yang ada perusahaan lokal terkait perumahan, kalau yang besar belum ada, masih pengusaha yang berasal dari Balikpapan dan Penajam," ungkapnya.
Baca juga: Update Covid-19 Penajam Paser Utara, Minggu 21 Agustus, Tambahan Satu Pasien Terkonfirmasi Positif
Para pengusaha sektor properti tersebut, tersebar di Kecamatan Penajam, Waru dan Babulu.
Sementara untuk daerah Sepaku sendiri yang notabene merupakan IKN, kata Alimuddin, sejauh ini belum ada investor yang masuk.
"Investasinya masih di seputaran Penajam Gunung Steleng, Waru dan Babulu, Sepaku, belum ada yang mengurus izin hingga saat ini," lanjutnya.
Baca juga: Proyek IKN Mulai Berjalan, Anggota DPRD PPU Sebut Upah Pekerja Harus Sesuai UMK Penajam Paser Utara
Dijelaskannya, jumlah investor sektor properti telah berkembang di Penajam Paser Utara, sejak 2021 ada sebanyak 15 perusahaan.
Total nilai invetasinya kurang lebih sebesar Rp 150 miliar.
"Untuk sektor properti memang lumayan banyak, telah ada 15 perusahaan properti. Nilai investasi rata-rata Rp10 miliar, berarti ada Rp150 miliar, itu termasuk lahan dan perumahan komplit," jelasnya.
Baca juga: Tahun 2023, Pemkab Penajam Paser Utara Masih Fokus Bayar Utang ke Pihak Ketiga
Seiring masifnya pembangunan di IKN, kata Alimuddin, potensi peningkatan investasi di bidang properti akan terus terjadi.
Hal itu karena pemindahan IKN secara otomatis akan membuat mobilitas orang di PPU semakin meningkat.