Berita Nasional Terkini
Usaha Tambang Anak Didatangi Mobil Polisi Berpelat Nomor Jakarta, Susno Duadji:Saya Tidak Akan Takut
Kerap berbicara soal kasus pembunuhan Brigadir J, mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji mendapat teror.
TRIBUNKALTIM.CO - Kerap berbicara soal kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang diduga melibatkan melibatkan bekas Kepala Divisi Profesi dan pengamanan Polri Inspektir Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo, mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji mendapat teror.
"Baru beberapa hari lalu sejumlah anggota polisi tiba-tiba datang ke tempat usaha (pertambangan, red) anak saya di Lahat," kata Susno Duadji di kantor redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).
Menurutnya, polisi tersebut tidak sedikit jumlahnya. Mereka datang tanpa memperlihatkan surat tugas.
"Ini pelat mobilnya dari Jakarta. Ada mobil Inafis juga," ucap Susno Duadji.
Susno Duadji lalu memperlihatkan sejumlah anggota polisi yang mendatangi usaha tambang anaknya di Lahat. Polisi ini menggunakan mobil Indonesia Automatic Fingerprint System atau Inafis pada Senin, 16 Agustus 2022.
"Kalau enggak meneror saya atau anak saya, apalagi tujuannya?" kata Susno Duadji.

Usai didatangi sejumlah polisi, Susno Duadji mengaku menghubungi Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Menurut Agus Andrianto, anggota polisi yang mendatangi usaha tambang anak Susno Duadji merupakan polisi liar. Sebabnya, pihaknya tidak pernah mengirimkan anggota polisi ke usaha tambang anak Susno Duadji.
"Wah, liar itu Bang," kata Agus Andrianto kepada Susno Duadji melalui telepon.
Lalu dari mana polisi-polisi yang datang ke tempat usaha anaknya itu?
"Mungkin mereka mau meminta saya diam. Tapi saya tidak akan takut," kata Susno Duadji.
Mantan Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) itu mengaku tidak akan diam.
Baca juga: Ferdy Sambo Menangis Bertemu Kak Seto, Bahas soal Anak-anaknya: Jangan Ikuti Kesalahan Orangtua
Baca juga: Janji Ferdy Sambo Beri Kesaksian Meringankan untuk Bebaskan Bharada E, Komnas HAM: Kita Lihat Saja
Ia berjanji akan terus bersuara selama masih melihat ada ketidakadilan dalam kasus penembakan Brigadir J. Tak peduli harus menghadapi banyak teror.
"Saya ini mantan polisi, 35 tahun berkarier sebagai polisi. Sering nangkap orang. Pernah juga ditangkap. Walaupun penangkapan itu sebuah rekayasa," kata Susno Duadji seraya bercerita sewaktu akrif jadi anggota Polri pernah mengalami ketidakadilan sehingga ditangkap dan dituduh korupsi. Menurutnya, apa yang dialaminya itu hanya mengarah pada harga dirinya seorang.
"Tapi dalam kasus (Brigadir J, red) ini, rekayasanya menyangkut nyawa. Ada yang tewas. Ada keluarga yang kehilangan anaknya. Saya enggak bisa terima yang seperti ini. Karena itu saya akan terus bersuara. Saya tidak akan takut dengan teror-teror seperti itu," tegas Susno Duadji.