Berita Berau Terkini
Ketua DPRD Berau Madri Pani Tidak Setuju Harga BBM Naik, Dampak ke Dunia Travel
Ketua DPRD Berau, Madri Pani menanggapi adanya standarisaai kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di Indonesia.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Ketua DPRD Berau, Madri Pani menanggapi adanya standarisaai kenaikan bahan bakar minyak atau BBM subsidi di Indonesia.
Pasalnya, ia menilai kenaikan ini akan semakin memberatkan masyarakat, usai dilanda Covid-19.
Ia turut berkomentar, kenaikan Pertalite menjadi Rp 10 ribu dan Solar Rp 8.500 menurutnya cukup tinggi dan berimbas pada perekonomian masyarakat luas.
Ia mencontohkan, dengan kenaikan harga BBM ini, berdampak pada kenaikan ongkos travel.
Baca juga: Madri Pani Ketua DPRD Berau dalam Pusaran Bakal Calon Kandidat Pilbup 2024
Selama ini, Kabupaten Berau dikenal sebagai tempat wisata yang indah, eksotis di Indonesia, khususnya Kalimantan Timur, menawarkan pesona alam yang keren dan menakjubkan.
“Yang paling berpengaruh kenaikan travel. Ini sudah pasti, BBM naik, harga penumpang juga bakal naik,” ujarnya kepada TribunKaltim.co, Kamis (25/8/2022).
Ia menambahkan, terlebih untuk Berau, yang dimana harga tiket pesawat cukup tinggi.
Sehingga banyak masyarakat memanfaatkan jasa travel untuk bepergian ke luar kota.
Baca juga: Ketua DPRD Madri Pani Minta Pemkab Berau Evaluasi Serapan Anggaran
Dengan kenaikan harga BBM ini ia menilai, akan membuat masyarakat semakin gigit jari.
“Dampaknya pasti luas. Saya yakin itu,” tegasnya.
Politikus NasDem ini menegaskan, seharusnya pemerintah pusat bisa mengkaji kebijakan dan jangan memukul rata semua daerah itu berpenghasilan tinggi.
Dikatakan Madri Pani, terlepas mahalnya harga tiket pesawat, kini muncul keresahan baru bagi masyarakat Bumi Batiwakkal yakni wacana kenaikan harga BBM subsidi.
Baca juga: Jokowi Menanggapi Rumor Naiknya Harga BBM, Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak
“Sampai kapan masyarakat harus selalu jadi korban. Tidak rasional ini menurut saya,” tambahnya.
Ia menjelaskan, kenaikkan harga pertalite dikarenakan keuangan negara yang hampir jebol.
Bagaimana tidak, kata dia, subsidi energi akibat kenaikan harga minyak dunia melonjak jadi Rp 502,4 triliun di 2022.

Meskipun disatu sisi ia menilai dapat mengurangi beban subsidi energi yang saat ini terlampau tinggi.
Kabupaten Berau saat ini sedang pemulihan ekonomi, melalui sektor pariwisata.
Baca juga: Jadwal Jokowi Umumkan Harga BBM Naik, Luhut Pandjaitan Sebut Tidak Mungkin Kita Pertahankan
"Kita sudah terpukul mahalnya harga tiket pesawat, sehingga opsi yakni lewat darat, namun kenaikan BBM ini pasti berimbas pada sepinya wisatawan,” bebernya.
Madri Pani berharap, dengan alasan-alasan yang tepat, Pemkab Berau, bisa mendorong pusat agar bisa menahan kenaikan harga BBM Subsidi.

Pasalnya bukan hanya Berau, namun daerah lain juga saat ini tengah terhuyung menuju perbaikan ekonomi.
“Banyak pertimbangan, belum lepas Covid-19, Berau alami kenaikan harga tiket pesawat, ke depan, travel juga akan menaikkan harga akibat naiknya BBM.
"Saya harap, agar ada jalan keluar dari permasalahan ini,” tutupnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.