Berita Internasional Terkini
Rayakan Hari Kemerdekaan, Ukraina Justru Diserang oleh Pasukan Rusia hingga Ancam Negara Lain
Merayakan Hari Kemerdekaan, Ukraina justru disambut dengan serangan Rusia hingga ancam negara lain.
TRIBUNKALTIM.CO - Memasuki bulan keenam, peperangan Rusia dan Ukraina masih terus bergejolak hingga saat ini.
Bahkan, Hari Kemerdekaan Ukraina justru disambut dan dirayakan dengan serangan brutal dari pasukan Rusia.
Perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina juga merupakan momentum Rusia ancam negara lain.
Baca juga: Amerika Serikat Mulai Khawatir Imbas Perang Rusia vs Ukraina, Perintahkan Warganya Mengungsi
Sebagaimana dilansir dari newsweek, Volodymyr Zelensky dan pejabat Ukraina lainnya mengatakan Hari Kemerdekaan negara itu ditandai dengan pasukan Rusia menembaki sasaran di seluruh Ukraina, membunuh dan melukai warga sipil.
Pada Rabu (24/8/2022), Presiden Ukraina mengatakan bahwa serangan rudal Rusia di sebuah stasiun kereta api di Ukraina tengah menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 50 lainnya.
Militer Ukraina melaporkan pada hari yang sama beberapa serangan udara dan rudal Rusia di seluruh negeri.
Baca juga: Hari Kemerdekaan ke 31 Ukraina dari Uni Soviet, Bertepatan 6 Bulan Serangan Rusia
Menyebut gelombang serangan sebagai pengingat keadaan parah yang dialami Ukraina selama enam bulan.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menembaki tiga desa di distrik Sumy, yang berbatasan dengan Rusia.
Dan dilaporkan telah mengalami serangan sebelumnya.
Kota Kharkiv di timur laut Ukraina dan daerah sekitarnya juga ditembaki oleh pasukan Rusia.
Dan 20 desa lainnya diserang dengan artileri barel dan roket.
Di tempat lain, militer Rusia melancarkan serangan udara dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan di kota-kota di distrik administrasi Donetsk.
Serangan yang dilaporkan di stasiun kereta api bisa menjadi yang paling mematikan sejak April.
Ketika, menurut pihak berwenang Ukraina, sebuah rudal Rusia menewaskan sedikitnya 50 warga sipil.
Dan melukai puluhan lainnya yang melarikan diri melalui stasiun kereta api Kramatorsk.
Zelenskyy mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa ia mendesak negara-negara lain untuk mengambil kepentingan dalam konflik.
Dan mengatakan operasi militer Rusia di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang terbesar di Eropa, berisiko daerah tetangga terkena polusi radiasi.
Zelenskyy juga mengatakan jika militer Rusia tidak dihentikan di Ukraina, itu pasti akan menyerang negara lain.
(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.