Berita Kutim Terkini
Serba-Serbi Lomba Gerak Jalan di Kutai Timur Dalam Rangka Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia
Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia atau HUT ke-77 Republik Indonesia yang diperingati tiap 17 Agustus selalu identik dengan lomba.
TRIBUNKALTIM.CO - Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia atau HUT ke-77 Republik Indonesia yang diperingati tiap 17 Agustus selalu identik dengan berbagai kegiatn lomba.
Salah satunya lomba gerak jalan yang memang merupakan lomba bernuansa nasionalisme.
Namun, tak hanya melatih kedisiplinan dan kesigapan saja, lomba gerak jalan sekarang juga dapat menjadi hiburan masyarakat dengan berbagai ragam variasi lombanya.
Seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur, semarak 17 Agustusan turut diasakan lomba Gerak jalan yang diikuti berbagai kalangan, mulai dari pelajar, masyarakat umum hingga waria.
Baca juga: Resep Makaroni Telur Keju, Menu Sarapan Istimewa ala Restoran Hotel Bintang 5 yang Mudah Dibuat
Berikut serba-serbi lomba gerak jalan di Kabupaten Kutai Timur:
Diikuti Ratusan Peserta dari Berbagai Kalangan
Ruas Jalan Yos Sudarso II, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dipadati oleh masyarakat yang menyaksikan peserta Lomba Gerak Jalan Merdeka Belajar, Minggu (28/8/2022).
Pemerintah Kabupaten Kutim melalui Dinas Pendidikan menggelar lomba tersebut dalam rangka menyemarakan HUT ke-77 Republik Indonesia.
Gerak Jalan secara resmi dimulai dengan pengibaran bendera oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, pada pukul 08.00 Wita.
Baca juga: Irma Hutabarat Ungkap Kisah Pilu di Balik Kepedulian buat Putri Candrawathi & Kondisi Ibu Brigadir J
Peserta melakukan gerak jalan dari Jalan Pendidikan, tepatnya depan SMP 001 Sangatta Utara hingga finish di Balai Pertemuan Umum Sangatta Utara.
Lomba ini diramaikan oleh ribuan peserta dari pelajar, instansi dan umum yang tergabung dalam 120 pleton yang mana setiap regu diisi oleh 22 orang.
Ketua Panitia sekaligus Plt Kepala Dinas Pendidikan Kutim Irma Yuwinda menjelaskan, 120 regu yang mendaftar terdiri dari, kategori SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.
Terdapat pula instansi pemerintah 20 regu dan kategori umum sebayak 42 regu.
Baca juga: Baru 30 Pendaftar, Kuota Calon Penerima Beasiswa di PPU Belum Terpenuhi
Melihat antusiasme peserta yang tinggi, dirinya berharap banyak masyarakat yang turun ke jalan untuk menyaksikan lomba dan memberi semangat kepada peserta.
“Kami harapkan partisipasi masyarakat untuk menonton di rute depan SMP 1 sampai Kantor Camat, melalui jalan Karya Etam. Sehingga dapat menjadi penyemangat bagi seluruh peserta,” ujarnya.
Demi menjunjung tinggi obyektivitas penilaian seluruh peserta, panitia menunjuk TNI-Polri sebagai leader tim juri.
Menurutnya, penjurian ini betul-betul krusial sehingga format nilai dengan keobjektifitasan harus sangat tinggi.
Baca juga: KETAR-KETIR! Amerika dan NATO Kirim Duta Besar di Arktik, Rusia dan China Bangun Kekuatan di Utara?
"Tim leader penjurian ada Kodim 0909/KTM, Lanal Sangatta dan Polres Kutim, mereka sudah intens menggodok beberapa indikator dengan bobot masing-masing dan sudah dijelaskan saat technical meeting,” ucapnya.
Indikator penilaian senditi mulai dari keutuhan regu, kekompakan, kreatifitas, ketepatan waktu, kesesuaian propeti dengan tema kemerdekaan hingga kerapian.
Demi mengefektifkan waktu, setiap tim diberi waktu 3 menit untuk menampilkan yel-yel di depan Bank Danamon Jalan Yos Sudarso sebagai lokasi panggung kehormatan.
Diikuti Juga Oleh Komunitas Waria Sangatta, Kutim
Salah satu kelompok peserta menarik perhatian masyarakat pada kegaitan Lomba Gerak Jalan Merdeka Belajar di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Tampil beda dengan kelompok lainnya, Persatuan Waria Sangatta (Perwasata) melenggang dengan gaya khasnya, disambut sorak sorai dari warga yang menonton di sekitarnya.
Ketua kelompok regu Persatuan Waria Sangatta, Sry Aluna mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki ambisi untuk menang pada lomba gerak jalan tersebut.
Dirinya mengaku, Perwasata ingin ikut meramaikan kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kutim melalui Dinas Pendidikan ini.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 29 Agustus 2022: Taurus Waspadai Perbedaan Pendapat, Aquarius Bijaksana
"Kita ikut gerak jalan ini bukan untuk menang, tapi kami ingin berpartisipasi dan turut meramaikan," ujarnya pada TribunKaltim.co, Minggu (28/8/2022).
Perwasata diwakili oleh 13 orang peserta yang semuanya merupakan pekerja salon di seputar Sangatta, Kutim.
Diharapkan dengan mengikuti lomba ini, Perwasata bisa menambah kemeriahan dan menghibur masyarakat yang menonton.
"Kami dari salon-salon yang ada di Sangatta, Semoga bisa menghibur," ujarnya.
Kendati berada pada urutan nyaris terakhir dan baru bisa menampilkan yel-yel setelah sembilan jam mengantre, Perwasata tetap nampak semangat.
Kostum yang dikenakan kelompok ini yakni kemeja putih dipadukan dengan rok mini hitam dan sepatu hitam.
Baca juga: Duet Romantis Bunga Citra Lestari dan Ariel NOAH di Panggung Sound Session
Pelaksanaannya Hampir 9 Jam, Sejumlah Peserta Alami Kelelahan dan Haus
Lomba Gerak Jalan Merdeka Belajar yang digelar Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan dipenuhi antusiasme peserta.
Padahal, pembagian waktu yang diterapkan oleh panitia dinilai terlalu lama sehingga acara berlangsung hingga sembilan jam mulai pukul 07.00 WITA hingga 16.00 WITA.
Akibatnya para peserta gerak jalan tidak sedikit yang mengalami kelelahan dan kehausan, ditambah dengan cuaca yang sempat mengalami hujan kemudian panas terik.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman akan mengevaluasi kegiatan lomba ini kepada panitia sebab acara yang terlalu lama.
"Menanyakan panitia, kenapa sampai jam segini (pukul 15.00 WITA) kok tak kunjung selesai," ujarnya saat diwawancarai pada sela-sela acara, Minggu (28/8/2022).
Baca juga: Seorang Kurir di Kota Samarinda Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kantornya
Orang nomor satu di Kutim tersebut memang memaklumi jika lomba gerak jalan ini sangat dinantikan oleh masyarakat.
Namun, menurutnya, pembagian waktu yang dilakukan oleh panitia mengalami kekeliruan sehingga acara harus berlangsung hingga sore hari.
"Setting (pengaturan) waktunya keliru. Ini saja barisannya masih panjang," ucapnya.
Oleh karenanya, bupati berharap lomba gerak jalan kali ini menjadi evaluasi bagi panitia untuk lomba-lomba serupa di tahun yang akan datang.
Sementara itu, di urutan terakhir kelompok peserta gerak jalam adalah 22 siswa kelas VII dan VIII Madrasah Tsanawiyah Syaichona Cholil yang berperan sebagai peserta penutup.
Menempuh perjalanan jauh selama dua jam, membuat siswa-siswa tersebut mengalami keterlambatan dan terpaksa berada di barisan paling belakang.
Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Tarif Ojol Naik atau Tidak Besok, Cek Keputusan Kemenhub Terkini
Padahal, rombongan pelajar berada di depan dan sudah terlebih dahulu menampilkan yel-yel di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Kutim.
Pendamping Siswa MTs Syaichona Cholil, Fahrurrozi mengatakan bahwa rombongannya mengalami keterlambatan karena terhalang hujan dan jalanan yang rusak.
"Berangkatnya jam 06.00 WITA, cuman karena terkendala hujan jadi macet di jalan sehingga agak lambat ke sini," ujarnya.
Setelah tujuh jam melakukan gerak jalan di bawah terik matahari, siswa pesantren asal Kecamatan Teluk Pandan tersebut akhirnya bisa bernapas lega usai menunjukkan yel-yel terbaik mereka.
Bahkan tidak ada keluhan yang terlontar, Fahrurrozi mengaku hanya beberapa anak yang mengeluhkan mabuk perjalanan, tidak dengan kondisi dan cuaca akibat menunggu terlalu lama.
"Tidak ada keluhan, hanya beberapa tadi mengalami mabuk perjalanan," ucapnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.