Berita Samarinda Terkini

Mendag Zulkifli Hasan Dorong Daerah Bisa Maksimalkan Ekspor

Persiapan Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023 rupanya disiapkan matang agar memaksimalkan posisi strategis tersebut di mata internasional

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan saat berada di Kota Samarinda, Provinsi Kaltim, Rabu (31/8/2022).TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Persiapan Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023 rupanya disiapkan matang agar memaksimalkan posisi strategis tersebut di mata internasional.

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan saat menghadiri penganugerahan penghargaan di Kota Samarinda, saat ditanya Tribunkaltim.co, terkait pengesahan dua Undang-Undang perdagangan besar ini juga menyatakan Indonesia kini sudah resmi  melakukan ratifikasi.

DPR RI sendiri diketahui telah menyetujui pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (RCEP).

Serta di sahkannya pula perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Korea Selatan, yaitu Indonesia-Korea Selatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) menjadi Undang-Undang.

Ini juga telah diputuskan pada Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (30/8/2022) dan disetujui oleh fraksi dalam parlemen sehingga sah menjadi undang-undang.

Baca juga: Tekan Kenaikan Harga Telur, Mendag Zulkifli Hasan Sarankan Pakai Dana Cadangan Subsidi Transportasi

Baca juga: Cek Harga Komoditas Pangan di Pasar Merdeka Samarinda, Zulkifli Hasan Sebut Harga Ayam Terlalu Murah

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan di Samarinda, Keluhkan Harga Telur Ayam Mahal Rp 31 Ribu per Kg

RCEP sendiri ialah perjanjian dagang negara ASEAN dengan 3 mitra dagang lainnya. 

"Jadi kemarin saya meratifikasi dua undang-undang (bersama DPR RI) dan ini penting. Kita akan jadi Ketua ASEAN, jadi kerja sama antara ASEAN, Tiongkok, Korsel dan Jepang, India menarik diri, ini untuk membuka akses pasar kita melalui ASEAN ke pasar tradisional di internasional, yang tarifnya sebagian zero tax," terangnya," Rabu (31/8/2022).

Menurut Zulhas sapaan akrab Mendag, Indonesia telah diserbu banyak barang dari segala negara dari luar negeri dan berpendapat hal tersebut bisa dibalik.

Indonesia juga ingin menyerbu pasar internasional dan hal tersebut dinilai merupakan potensi daerah-daerah di tanah air bisa untuk ikut memasarkan produk ke berbagai negara.

"Nah sekarang saatnya kita balik, untuk kita serbu pasar internasional, saya (mendag) membuat jalan tolnya ini ke luar negeri," terangnya.

Satu ratifikasi juga dibenarkan Mendag Zulhas belum dilakukan yakni perjanjian antara Indonesia dan Uni Emirated Arab (UEA) walau telah ada pertemuan bilateral antara dua negara ini beberapa waktu lalu.

Potensi kerjasama perdagangan besar ini, juga diungkap Mendag Zulhas ketika Indonesia-UEA telah melakukan ratifikasi.

Pasalnya, UAE juga akan menjadi pintu masuk perdagangan lintas benua yakni Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika, Eropa Timur hingga Amerika Latin.

Potensi zero tax juga akan bisa terjadi ketika ratifikasi terwujud antara Indonesia-UAE.

"Dari UEA kita bisa ke beberapa negara, di Afrika itu satu milyar orang, uang ada orangnya nggak cerewet, mau apa saja beli di kirim dan bayar. Asia tengah besar juga, Eropa Timur, Timur Tengah, memang ada gejolak, tetapi ada uangnya, karena minyak mahal kan. Nah kita bisa sampai Amerika Latin, kita buka jalan tolnya, itu lah namanya perjanjiannya," terang Zulhas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved