Ibu Kota Negara
Terjadi Lagi, 2 Pekerja Proyek Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim Terkena Malaria
Kasus malaria kembali menjangkiti pekerja proyek di Ibu Kota Negara ( IKN Nusantara) di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kasus malaria kembali menjangkiti pekerja proyek di Ibu Kota Negara ( IKN Nusantara) di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
Seperti diungkapkan Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU) Ponco Waluyo kepada TribunKaltim.co.
Ia mengatakan, ada dua pekerja yang kembali positif malaria di IKN, ditemukan pada Agustus 2022 lalu.
Ada kasus malaria terbaru jadi dibulan Agustus itu tanggal 8 ditemukan satu orang positif malaria.
Baca juga: Potensi IKN Nusantara, Ada Rute Pesawat Balikpapan-Mamuju, Warga Nilai Tiketnya Terlalu Mahal
Kemudian tanggal 10 juga ditemukan satu orang positif malaria.
"Kebetulan kerja di titik nol IKN Nusantara dan kerja diproyek jalan IKN PUPR" ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Kamis (8/9/2022).
Kasus ini adalah kasus malaria kesekian yang menjangkiti pekerja di IKN Nusantara.
Beberapa waktu lalu juga ditemukan 8 pekerja terkena malaria, diwilayah pembibitan Mentawir.
Ponco melanjutkan, tidak adanya survei migrasi yang dilakukan sebelum para pekerja itu tinggal di wilayah Sepaku, beresiko tinggi terhadap sebaran malaria, terutama dikalangan pekerja.
Baca juga: Proyek PLTA Kayan yang Suplai Listrik ke IKN Nusantara Disorot, Walhi: Dokumen Amdal Sulit Diakses
Hal itu karena banyak pekerja yang berasal dari wilayah endemis malaria, yang tidak dapat dipastikan aman atau tidaknya dari nyamuk anopheles.
Pentingnya itu survei migrasi sebenarnya, jadi semua karyawan, semua yang mau kerja di titik IKN Nusantara itu sebenarnya harus diperiksa dulu.
"Jadi dipastikan dia aman dari nyamuk anopheles," lanjutnya.
Sejauh ini, upaya Dinas Kesehatan sendiri kata Ponco yakni melakukan deteksi dini penyebaran malaria.
Serta mengusulkan pembentukan Perbup, agar semua yang masuk ke Penajam Paser Utara harus melalui pemeriksaan malaria terlebih dahulu.
Baca juga: Tim Transisi IKN Jelaskan 8 Prinsip Pembangunan Ibu Kota Negara
Makanya Dinkes mengadakan kegiatan dekteksi dini untuk kasus malaria karena ini juga agar percepatan eleminasi tahun 2027.
Ini perbup sudah disusun Insya Allah dalam kondisi dua bulan ini sudah kelar, jadi ada aturan yang memayungi kegiatan.

"Itu nanti berupa kegiatan deteksi dini semua orang diperiksa," bebernya.
Ponco menambahkan, dua pekerja yang terkena malaria itu, dirawat di rumah sakit Sepaku, dan saat ini telah sembuh.
"Untuk yang kemarin itu sudah diobati di rumah sakit Sepaku dan kondisinya bagus," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.