Berita Nasional Terkini

Pernyataan Lengkap KSAD Dudung Instruksi Respon Effendi Simbolon Soal Ucapan TNI Seperti Gerombolan

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ternyata yang memberikan arahan langsung kepada prajurit TNI AD untuk merespon ucapan Effendi Simbolon.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase Istimewa
KSAD Dudung dan Politisi PDIP Effendi Simbolon. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ternyata yang memberikan arahan langsung kepada prajurit TNI AD untuk merespon ucapan Effendi Simbolon. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah pernyataan lengkap KSAD Dudung yang beri instruksi respon politisi PDIP Effendi Simbolon soal ucapan TNI seperti gerombolan.

Ucapan Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon soal TNI seperti gerombolan dan melebihi organisasi masyarakat (ormas), menuai kecaman dari para prajurit TNI.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman ternyata yang memberikan arahan langsung kepada prajurit TNI AD untuk merespon ucapan Effendi Simbolon itu.

Dalam video yang viral di media sosial, Jenderal Dudung menyampaikan supaya semua personil TNI bergerak, karena Effendi Simbolon sudah mempermalukan nama TNI.

Baca juga: Awalnya Geram, Akhirnya Effendi Simbolon Minta Maaf Kepada TNI, Sebut Andika Perkasa dan KSAD Dudung

Baca juga: Bertandang ke Kaltim, Menteri ATR RI Marsekal TNI Purn Hadi Tjahjanto Akan Tinjau IKN Nusantara

Berikut pernyataan lengkap Jenderal Dudung Abdurachman dikutip dari Tribunnews.com

"Kita harus jadi petarung, jadi jagoan, jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Jangan kita diam saja, dia itu siapa, nggak berpengaruh.

Nggak berpengaruh. Harga diri kehormatan kita kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat angin masalahnya.

Sehingga tetap duduk semua, diam. Kedepan, nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarin apa yang harus saya sampaikan di media.

Jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk, gituloh. Prajurit kita sekarang di grup di kelompok tamtama saja sudah menggelora, sudah panas.

Kelompok bintara sudah marah, kok kita kelompok perwira santai-santai saja, gitu loh. nggak ada yang tergerak sedikitpun.

Apakah jabatannya dilepas apa bagaimana. danrem, dandim, juga saya lihat santai aja menina bobokan jabatannya.

Jangan terbiasa seperti itu saya minta. Silakan kalian tergerak berdayakan itu fkppi dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian effendi simbolon.

Masif, lakukan nggak usah ada yang takut. Nggak usah takut kalian dicopot dan segala macam, saya tanggung jawab.

Baca juga: Profil dan Harta Effendi Simbolon, Anggota DPR yang Sebut TNI seperti Gerombolan, Dilaporkan ke MKD

Saya minta ini buktikan, jangan kemudian diam saja, takut, pangkat dan jabatannya dicopot.

Pangkat dan jabatan itu gusti Allah, Tuhan yang atur. Bukan siapapun.

Jadi nggak usah takut. Harga diri, kehormatan sudah diinjak-injak kok kita diam saja gituloh. Saya tidak liat ada Letkol, kolonel, ngomong.

Bintang satu, bintang dua ngomong bergejolak, gituloh, tidak ada yang saya lihat.

Diam-diam saja dan dia pun jadi artinya merasa benar. Agar tidak ada lagi pengkondisian dari effendi simbolon untuk kita minta ke wilayah, nggak usah takut kita.

Kalian nggak usah takut, tidak berpengaruh. Komisi I itu tidak berpengaruh".

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menyebut tidak ada instruksi khusus dari pimpinan TNI AD untuk menanggapi ucapan Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.

Hamim mengatakan saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apapun melalui medsos.

"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Sebut TNI Seperti Gerombolan, Politisi PDIP Effendi Simbolon Banjir Kecaman hingga Dilaporkan ke MKD

Ia menduga video dan pernyataan yang beredar di media sosial tersebut merupakan reaksi spontan baik dari prajurit maupun masyarakat.

"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," kata Hamim.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com pada Selasa (13/9/2022), beredar video di media sosial berisi pernyataan sejumlah prajurit TNI yang tidak terima atas pernyataan Effendi.

Dalam salah satu video yang beredar berdurasi 22 detik, tampak seorang prajurit TNI bersama dengan sejumlah prajurit lainnya meminta klarifikasi Effendi terkait pernyataannya.

"Hai Effendi Simbolon apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas. Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi anda. Bravo TNI!" kata prajurit dalam video tersebut.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P Effendi Simbolon saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2022).
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI-P Effendi Simbolon saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2022). ((KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA))

Effendi Simbolon sampaikan permintaan maaf

Effendi Simbolon meminta maaf jika pernyataannya tersebut menyinggung institusi TNI.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Effendi saat konferensi pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Seperti diketahui, pernyataan Effendi tersebut menuai banyak kritikan bahkan kecaman dari sejumlah prajurit TNI.

"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apapun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan."

"Dan saya sendiri enggak ada maksud menyatakan sebagaimana yang sekarang bergulir."

"Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh prajurit baik yang bertugas dan sudah purna," ujar Effendi, Rabu (14/9/2022), dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.

Baca juga: Tak Terima TNI Dikatakan Gerombolan, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma Sebut Effendi Simbolon Baperan

Tak hanya pada institusi TNI, Effendi juga menyampaikan permintaan maaf pada sejumlah pemimpin TNI.

Yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa; Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman; Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono; serta Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo.

"Dan juga pada Panglima TNI saya mohon maaf, Kepala Staf Angkatan Darat, juga Kepala Staf Angkatan Laut, juga Kepala Staf Angkatan Udara yang mungkin merasa ada hal yang kurang nyaman, saya mohon maaf," ucap Effendi.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved