Berita Kubar Terkini
Gegara tak Mampu Bayar Uang Perpanjangan Akreditasi, Kampus Politeknik Sendawar Terancam Tutup
Nasib kampus Politeknik Sendawar yang merupakan salah kampus perguruan tinggi swasta kebanggaan masyarakat Kabupaten Kutai Barat
Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR – Nasib kampus Politeknik Sendawar yang merupakan salah kampus perguruan tinggi swasta kebanggaan masyarakat Kabupaten Kutai Barat kini semakin memprihatinkan.
Selain karena manajemen pengelolaan yang dinilai terseok-seok, Kampus tersebut juga terancam tutup lantaran tidak mampu melunasi tunggakan biaya perpanjangan akreditasi yang nilainya kini sudah mencapai Rp 159 juta.
Bahkan akreditasi tiga program studi yang ada di Kampus Politeknik Sendawar tidak lagi berlaku lagi sejak 31 Mei 2022 lalu.
Padahal sebelumnya Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM-PT) sempat memperpanjang pengurusan berkas dan memperpanjang hingga 14 September 2022 lalu.
Namun nyatanya hingga batas waktu yang ditentukan Direksi Politeknik Sendawar dan Yayasan Pembangunan Sentawar Sakti (YPSS) tak mampu melunasi biaya tersebut.
Baca juga: Politeknik Negeri Balikpapan Berbagi Teknologi PLTS Mini Kapasitas 20 WP di Kelurahan Manggar
Baca juga: BURUAN DAFTAR Politeknik Keuangan Negara Kini Buka Pendaftaran, Cek Persyaratannya
Baca juga: Pemkab Mahulu Audiensi dengan Kepala LL Dikti XI Kalimantan Bahas Rencana Pembangunan Politeknik
Kondisi tersebut juga turut menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Barat.
Anggota DPRD Kutai Barat, Yahya Marthan menilai kondisi tersebut sebenarnya masalah internal yayasan dan Politeknik Sendawar yang seharusnya segera diselesaikan.
Akan tetapi, menurutnya sampai saat ini baik pihak Direksi Politeknik Sendawar maupun yayasan belum ada yang memberikan laporan kepada mereka.
"Kami berpandangan itu masalah internal yayasan dengan Poltek, diharapkan dapat mereka selesaikan sendiri. Sebab pemegang otoritas tentang Polsen adalah YPSS," kata Yahya Marthan," Kamis (22/9).
Terkait adata pembentukan panitia khusus guna menyelesaikan persoalan tersebut, politisi dari Partai Gerindra itu mengakui kalau hal itu memang pernah dilakukan sehingga pengelolaannya terkesan carut marut.
"Benar pernah dibentuk pansus atas permintaan Polsen, waktu itu Direkturnya Nikolaus," jelasnya.
Baca juga: Bupati Kepulauan Mentawai Studi Banding ke Politeknik Negeri Nunukan
Padahal Pansus tersebut kata dia sangat berperan penting dalam melakukan tugas pendalaman serta kajian, terhadap persoalan yang sedang dan mungkin terjadi ke depannya agar mencari solusi sehingga kegiatan belajar tetap berjalan dengan baik.
"Memang itu ada harapan ke depan Politeknik Sendawar ini menjadi Negeri," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel