Berita Samarinda Terkini

Kasus DBD di Kaltim Tahun Ini Lebih Meningkat Dibanding Tahun 2021, Masyarakat Diminta Terapkan 3M

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mencatat tren peningkatan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten/Kota di wilayah Kaltim.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUN JOGJA/M FAUZIARAKHMAN
Demam berdarah dengue (DBD). (TRIBUN JOGJA/M FAUZIARAKHMAN) 

Dinkes Kaltim mengimbau kepada seluruh warga untuk lakukan Gerakan 3M Plus diantaranya Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum dan penampung air lemari es. 

Kemudian menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi dan toren air. 

Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Serta plusnya adalah menghindari gigitan nyamuk.

Selain itu, Dinkes juga melakukan penyelidikan epidomologi untuk melihat lingkungan sekitar penderita DBD di desa atau kelurahan untuk mengecek dirumah penderita, apakah ada jentik nyamuk disekitar.

Baca juga: 6 Gejala Demam Berdarah yang Perlu Anda Waspadai dan Cara Penanganan DBD pada Anak dan Orang Dewasa

"Terutama di 200 meter sekitar rumah, selain itu pemeriksaan apakah didaerah tersebut ada yang menderita demam, kalau agak berat dibawa kerumah sakit. Puskesmas, aparat desa, kelurahan, RT kita libatkan untuk penyelidikan tersebut dengan melapor ke Dinkes Kab/Kota," tegasnya.

Dinkes Kaltim juga meminta kepada seluruh warga agar segera dapat memeriksakan dirinya di Fasilitas Kesehatan (Faskes) terdekat dan bila gejalanya semakin serius dapat dirujuk ke Rumah Sakit Daerah setempat.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia RI juga tengah gencar mensosialisasikan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.

Upaya gotong royong dengan menunjuk salah satu anggota keluarga atau anggota rumah untuk menjadi Jumantik yang secara konsisten dapat memeriksa kebersihan terutama dalam tampungan air dan sampah atau barang-barang yang tidak digunakan.

"Para Jumantik ini diharapkan dapat melaporkan pada koordinator Jumantiknya agar data dapat segera dihimpun dan secara periodik dapat dilaporkan, sehingga ketika ada temuan, pihak Dinkes setempat bersama aparat desa dapat segera melakukan penyelidikan lebih mendalam di lingkungan tersebut," pungkasnya.

Baca juga: Tekan Kasus DBD Tanpa Fogging dan Abate, Dinkes Bontang Bakal Pakai Skema Baru Wolbachia Project

Kasus Demam Berdarah di Kaltim :

Tahun 2021 :

Bulan Januari-Desember

Provinsi Kaltim, seluruh Kabupaten/Kota Total 2.898 Kasus

Kematian 22 Kasus

Rincian Infografis DBD Kaltim (Januari-Desember 2021) : 

Baca juga: Kasus DBD Tertinggi Ada di Balikpapan Selatan, Dinkes Antisipasi Penyediaan Faskes

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved