Berita Balikpapan Terkini

Tambah 1 Lagi Kasus Kematian DBD di Balikpapan, Dinkes Siagakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Dalam menangani peningkatan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kota Balikpapan, Dinas Kesehatan (Dinkes) berupaya untuk menyiagakan semua fasilitas

Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/NIKEN DWI SITONINGRUM
Kadinkes Kota Balikpapan mencontohkan pemasangan kelambu air di Kelurahan Sepinggan Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan. (TRIBUNKALTIM.CO/NIKEN DWI SITONINGRUM) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam menangani peningkatan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kota Balikpapan, Dinas Kesehatan (Dinkes) berupaya untuk menyiagakan semua fasilitas kesehatan yang ada.

Diberitakan sebelumnya, kasus DBD di Kota Balikpapan mencapai 610 kasus yang diupdate terakhir pada Agustus 2022 lalu.

Sementara itu, update kasus DBD terbaru per 27 September 2022 telah mencapai 1033 kasus. Peningkatan secara signifikan terjadi hanya dalam jangka waktu satu bulan.

"Ya, sudah 3 orang meninggal, tak hanya terpusat di satu wilayah. Ada yang dari Kelurahan Sepinggan Raya, Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Damai," tuturnya.

Baca juga: Polresta Balikpapan Gandeng Awak Media Salurkan 200 Paket Bansos, Terdistribusi Bertahap 2 Hari

Seluruh Puskesmas, Rumah Sakit dan bahkan Palang Merah Indonesia (PMI) disiagakan untuk dapat menangani dan melayani indikasi kasus DBD di Kota Balikpapan.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah mengeluarkan Surat Edaran kepada masyarakat untuk melakukan kerja bakti massal dan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin tiap minggunya.

"Selain itu, kita juga punya Perwali dalam penanganan DBD ini," ungkap Andi Sri Juliarty selaku Kadinkes Kota Balikpapan di sela kegiatannya menyosialisasikan dan mendistribusikan larvasida serta kelambu air di Kecamatan Balikpapan Selatan, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Kasus DBD Meningkat di Kaltim, Masyarakat Diminta Terapkan 3M

Ia menyebut telah meningkatkan status siaga pada semua fasilitas kesehatan dalam upayanya mendeteksi dini dan menangani gejala lanjutan dari DBD.

"Penyiapan sarana dan prasarana kesehatan jika ada yang bergejala, semua puskesmas statusnya bersiaga untuk mendeteksi dini DBD," pungkas wanita yang akrab disapa Dio ini.

Beberapa Puskesmas pun telah memiliki alat untuk mendeteksi dan mendiagnosa DBD, berupa reagen kit (NS1).

Baca juga: Anggota DPRD Balikpapan Sarankan Masyarakat Giatkan 3M Cegah DBD

"Ini pun sudah tersedia di laboratorium Puskesmas, sudah bisa dilakukan," katanya.

Sementara itu, jika ada indikasi keadaan yang semakin buruk, Rumah Sakit juga sudah disiagakan sebagai fasilitas kesehatan lanjutan bagi pasien rujukan untuk bisa merawat pasien DBD.

"Kemudian, PMI juga kita siagakan untuk menyediakan kebutuhan trombosit bagi pasien DBD," pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved