Tekan Peningkatan Kasus DBD di Balikpapan, Dinkes Distribusikan Larvasida serta Kelambu Air 

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan membagikan dan menyosialisasikan penggunaan larvasida dan kelambu air.

Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Niken Dwi Sitoningrum
Kadinkes Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty saat mencontohkan penggunaan kelambu air di salah satu rumah warga Balikpapan Selatan, Rabu (28/9/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Balikpapan meningkat.

Bahkan, sebelumnya dikabarkan bahwa penyakit mematikan ini telah memakan korban.

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan pun tak tinggal diam.

Baca juga: Kasus DBD Tertinggi Ada di Balikpapan Selatan, Dinkes Antisipasi Penyediaan Faskes

Untuk menangani peningkatan kasus DBD ini, Pemkot Balikpapan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan melakukan berbagai upaya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah membagikan dan menyosialisasikan penggunaan larvasida dan kelambu air.

Langkah awal Dinkes Kota Balikpapan menyasar pada wilayah Balikpapan Selatan yang memiliki angka kasus DBD-yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain.

"Sudah ada pergerakan peningkatan kasus yang harus segera kita sikapi. Ini juga merupakan arahan resmi dari pusat. Secara nasional, Kaltim masuk ke dalam 10 besar provinsi dengan kasus DBD yang tinggi," ungkap Andi Sri Juliarty ketika sedang melakukan sosialisasi dan membagikan larvasida serta kelambu air di RT 29 Kelurahan Sepinggan Baru, Rabu (28/9/2022).

Wanita yang akrab disapa Dio ini juga mengatakan, sudah ada arahan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim untuk penanganan kasus DBD yang meningkat, sehingga hal ini tidak menjadi kejadian luar biasa (KLB).

Baca juga: Peringati HKGN Sekaligus BIAN, Dinkes Balikpapan Gelar Sikat Gigi Massal di SDN 003 Balikpapan Kota

Selain itu, pada bulan Juli 2022 lalu, Pemkot Balikpapan telah mengeluarkan surat edaran yang mengimbau semua masyarakat lintas sektor untuk berpartisipasi pada kerja bakti massal di lingkungannya masing-masing, ditambah dengan upaya pemberantasan sarang nyamuk.

"SE tersebut telah didistribusikan ke semua kecamatan, kelurahan, hingga RT dan sekolah-sekolah," terang Dio.

Menurutnya, hal ini memang perlu diperkuat, mengingat pada kenyataannya di beberapa rumah sakit yang ada di Balikpapan sudah penuh dengan orang-orang dan anak-anak yang diduga mengalami gejala DBD.

"Belum terlambat, kita lebih baik melakukan pencegahan bersama-sama daripada mengobati," katanya.

Adapun, upaya yang dapat dilakukan ini mulai dari mengoptimalkan pemanfaatan larvasida pada tempat-tempat penampungan air di lingkungan tempat tinggal.

"Kita punya juga inovasi kelambu air yang sebelum pandemi itu berhasil menurunkan kasus DBD di Balikpapan Selatan," jelasnya.

Pada rumah-rumah atau gedung-gedung kosong, pejabat RT setempat diharapkan dapat menghubungi pemilik bangunan untuk membersihkan bangunan rumah atau gedungnya secara rutin.

Baca juga: Dinkes Balikpapan Gelar Sikat Gigi Massal di SDN 003 Balikpapan Kota

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved