Tragedi Arema vs Persebaya
Ridwan Kamil Singgung Rating TV, Buntut 127 Orang Tewas pada Tragedi Arema vs Persebaya
Buntut dari 127 orang tewas pada tragedi Arema vs Persebaya, Ridwan Kamil singgung soal rating TV.
TRIBUNKALTIM.CO - Ridwan Kamil singgung soal rating TV, buntut 127 orang tewas pada tragedi Arema vs Persebaya.
Sebelumnya, pertandingan Liga 1 BRI antara Arema FC vs Persebaya yang ditayangkan melalui live streaming TV Indosiar ini menewaskan 127 orang dan kini menjadi sorotan Ridwan Kamil.
Dan Ridwan Kamil pun memberikan komentarnya soal adanya kejar rating TV sehingga tragedi Arema vs Persebaya yang menurutnya merupakan tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia yang menewaskan 127 orang terjadi.
Baca juga: Petaka di Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya, Sutiaji Koordinasi dengan Keluarga Korban
Hal itu terekam dalam akun Instagram pribadi Ridwan Kamil.
Dalam Instagram pribadinya tersebut, Ridwan Kamil turut memberikan komentarnya atas tragedi yang menewaskan 127 orang dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Dengan mengunggah salah satu artikel berita terkini soal tragedi tersebut, Ridwan Kamil juga memberikan komentar duka citanya.
Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Apa yang Terjadi Jika Terkena Gas Air Mata, FIFA Larang Digunakan di Stadion
"TURUT BERDUKA CITA,
Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," tulis Ridwan Kamil dikuutip dalam akun Instagramnya, Minggu (2/10/2022).
Tidak sampai di situ saja, Ridwan Kamil juga mengajak kepada semua kalangan untuk bisa berintrospeksi atas tragedi Arema vs Persebaya ini.
"Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dll," tulis Ridwan Kamil.
Sebagai penutup komentarnya, Ridwan Kamil juga menyoroti pertandingan yang dinilai terlalu dipaksakan untuk dilakukan pada malam hari hanya demi mengejar rating TV.
"Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari.
Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.
Mengiringi komentarnya tersebut, banyak warganet yang juga turut memberikan tanggapannya.
"Pergi pamit untuk mendukung tim kebanggaan, pulang pamit untuk menghadap yang maha kuasa. Korban demi korban akan terus berjatuhan jika fanatisme gila ini terus berlanjut. Maksud hati ingin mengkritik performa tim kebanggaan yang sedang hancur, malah hati orang terdekat yang hancur karena meninggalkan mereka selamanya. Semoga sepakbola Indonesia cepat pulih. Pulih dari fanatisme gila dan pulih dari rivalitas tidak sehat," tulis @raihannofewan