Berita Balikpapan Terkini

RSUD Kanujoso Djatiwibowo Bakal Bangun Pusat Jantung Terpadu Pertama dengan Akses BPJS

RSUD Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan berencana akan membangun Pusat Jantung Terpadu (PJT) pertama di Kota Balikpapan

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
HO/RSKD Balikpapan
RSUD Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - RSUD Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan berencana akan membangun Pusat Jantung Terpadu (PJT) pertama di Kota Balikpapan yang dapat diakses menggunakan BPJS.

"Ini adalah kabar menggembirakan, RSUD mulai tahun depan berencana akan membangun PJT di Kota Balikpapan dengan menerima akses BPJS," ungkap dr Achmad Yusri SpJP-KI yang berprofesi sebagai Kepala SMF Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Kanujoso sekaligus Wakil Ketua Perki cabang Kota Balikpapan.

Ia merincikan mulai tahun 2023, perencanaan pembangunan gedung PJT akan dibangun di RSUD Kanujoso Kota Balikpapan, dengan masa 2 tahun pembangunan yakni pada tahun 2025 diprediksi rampung dan mulai soft opening.

Namun sementara ini, Yusri menyampaikan akan merenovasi lantai II Gedung Anggrek Hitam sebagai kamar operasi bedah jantung.

Baca juga: Peringati Hari Jantung Sedunia, Perki Balikpapan Gelar Senam Jantung Sehat

"Harapannya akhir tahun 2022 ini selesai, sehingga pada awal tahun 2023 sudah bisa dilakukan pelayanan bedah jantung," ungkapnya.

"Jadi rencana ada satu kamar operasi, sehingga awal tahun 2023 sembari menunggu pembangunan gedung PJT selesai, operasi bedah jantung akan dilakukan di RSUD Kanujoso," imbuhnya.

Bersama dengan perencanaan PJT, Yusri mengatakan fasilitas pelayanan RSUD Kanujoso nantinya akan lebih lengkap dan banyak variasi pelayanan.

"Selama ini kan cuma pasang ring, kalau pasang ring kan tidak dibedah hanya melalui pembulu darah tangan atau pangkal paha," ujarnya.

Baca juga: 7 Tanda-tanda yang Dirasakan Tubuh jika Sudah Berlebihan Minum Kopi, Diantaranya Jantung Berdebar

"Adanya pelayanan ini, kita bisa melakukan tindakan operasi open heart atau bedah jantung terbuka," tambahnya.

Dengan adanya rencana pembangun PJT ini, Yusri berharap layanan ini akan mereduksi jumlah pasien yang perlu di rujuk ke jakarta atau bahkan ke luar negeri.

Karena bedah jantung ini antriannya tinggi sekali di Indonesia ini, kadang-kadang pasien diantrikan dalam 2 sampai 3 tahun baru bisa operasi.

"Seringnya malah pasien itu meninggal duluan sebelum dioperasi," ulasnya.

Baca juga: UGD RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Sedia Ambulans, Siaga Saat Lebaran Idul Fitri 2022

Sehingga nantinya kita mengharapkan bisa mengurangi antri nasional, bukan hanya Kota Balikpapan, tetapi Kota disekutar Balikpapapn.

"Kalau perlu membantu Provinsi-rovinsi yang ada disekitar kita sebagai rujukan nasional," harapnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved