Berita Internasional Terkini

Pasca Jembatan Krimea Rusia Meledak, Ukraina Bersiap Hadapi Serangan Nuklir dari Pasukan Putin

Imbas jembatan Krimea Rusia meledak, Ukraina kini bersiap hadapi serangan nuklir dari pasukan Vladimir Putin.

AFP
Asap hitam mengepul di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. Pasca jembatan Krimea Rusia meledak, kini Ukraina bersiap hadapi serangan nuklir dari pasukan Vladimir Putin. (AFP) 

Lalu lintas jalan yang terbatas dilanjutkan sekitar 10 jam kemudian, dan Kementerian Perhubungan Rusia mengizinkan lalu lintas kereta api untuk memulai kembali perjalanan.

Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin memerintahkan agar bagian jembatan yang runtuh segera dibongkar, kata kantor berita domestik Rusia.

Penyelam mulai memeriksa kerusakan jembatan hari ini, Minggu (9/10/2022), pukul 6 pagi waktu setempat (03:00 GMT), dan survei yang lebih rinci di atas permukaan air harus diselesaikan pada hari ini, tambah kantor berita domestik Rusia.

Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan Jembatan Krimea yang memiliki panjang 19 kilometer (12 mil), yang menghubungkannya dengan jaringan transportasi Rusia, dibuka dengan meriah empat tahun kemudian oleh Putin.

Belum jelas apakah ledakan itu adalah serangan yang disengaja, namun kerusakan pada infrastruktur tingkat tinggi seperti itu menjadi pukulan keras bagi Rusia yang menderita beberapa kekalahan di medan perang.

"Situasinya dapat dikelola - ini tidak menyenangkan, tetapi tidak fatal. Tentu saja, emosi telah dipicu, dan ada keinginan yang sehat untuk membalas dendam," kata Gubernur Krimea Rusia, Sergei Aksyonov kepada wartawan.

Baca juga: Hasil Mobilisasi Parsial, Rusia Dapat Tambahan 200 Ribu Tentara Baru Lawan Ukraina

Aksyonov sebelumnya mengatakan Krimea masih memiliki persediaan bahan bakar untuk sebulan dan makanan untuk dua bulan.

Ledakan itu terjadi sehari setelah ulang tahun ke-70 Putin, dan bertepatan dengan penunjukan Jenderal Angkatan Udara Sergei Surovikin, yang menjadi pengangkatan militer senior ketiga Rusia dalam seminggu untuk memimpin upaya invasi.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tidak menyinggung ledakan di jembatan Krimea dalam video pidatonya pada hari Sabtu kemarin. Zelensky hanya mengatakan cuaca di Krimea terlihat berawan.

"Tapi bagaimanapun mendungnya, Ukraina tahu ... masa depan kita cerah. Ini adalah masa depan tanpa penjajah, di seluruh wilayah kita, khususnya di Krimea," katanya.

Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina memposting video jembatan Krimea di media sosial bersama video Marilyn Monroe yang menyanyikan "Selamat ulang tahun, Tuan Presiden".

Sejak dimulainya perang pada 24 Februari lalu, para pejabat Ukraina secara teratur mengisyaratkan mereka ingin menghancurkan jembatan itu. Penasihat Presiden Zelensky, Mykhailo Podolyak mengatakan fakta bahwa truk yang meledak "bepergian dari Rusia", menunjukkan ledakan itu telah diatur oleh otoritas Moskow.

"Tidak diragukan lagi, kami menyaksikan awal dari proses negatif skala besar di Rusia," katanya dalam sebuah komentar, menyalahkan pertikaian di antara pihak-pihak Putin.

Baca juga: Zelensky Klaim Pasukan Ukraina Kuasai Kembali Puluhan Desa yang Dicaplok Rusia

Sebelumnya, dia men-tweet bahwa insiden itu hanyalah 'permulaan'.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan di Ukraina selatan dapat 'dipasok sepenuhnya' melalui jalur darat dan laut yang ada.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved