Berita Regional Terkini
Dikejar Polisi usai Adu Jangkrik, Saking Paniknya Bocah 14 Tahun Lompat ke Sungai dan Terseret Arus
Nahas bagi bocah 14 tahun yang tinggal di Dusun Bere'elah, Desa Jeruk Porot, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMPANG - Nahas bagi bocah 14 tahun yang tinggal di Dusun Bere'elah, Desa Jeruk Porot, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura.
Niatnya kabur untuk menyelamatkan diri dari kejaran polisi, namun malah berakhir tragis.
Sevianto Fajri Purnomo, bocah 14 tahun itu, menemui ajalnya usai melompat ke sungai di mana saat itu arusnya begitu deras.
Jasad Fajri ditemukan pada keesokan harinya, 50 meter dari lokasi awal saat ia melompat ke sungai.
Bocah Sampang ini panik dikejar polisi setelah adu jangkrik sehingga nekat terjun ke sungai.
Baca juga: Pemuda di Paser Ditemukan Tak Bernyawa usai Lompat ke Sungai Kandilo
Insiden tersebut bermula saat korban berada di lokasi judi adu jangkrik bersama sejumlah orang lainnnya di kawasan semak-semak berlokasi di desa setempat.
Kegiatan itu diketahui oleh pihak kepolisian, sehingga dilakukan upaya penggerebekan pada Jumat (21/10/2022) lalu sekitar 15.00 WIB.
Atas kedatangan polisi, para pengadu jangkrik termasuk korban kalang kabut alias berhamburan untuk melarikan diri dari tangkapan polisi.
Akan tetapi, saking paniknya korban malah nekat melompat ke sungai, meski kondisi debit air tinggi serta arus yang deras.
"Korban melompat ke sungai sekitar 15.00 WIB, korban sempat meminta tolong namun karena arus terlalu deras dan air sungai tinggi korban terseret arus hingga tenggelam dan hilang," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Imam, Sabtu (22/10/2022).
Ia menambahkan, pihaknya mendapat informasi insiden tenggelamnya korban sekitar 19.00 WIB, sehingga bergegas melakukan penyelamatan.
Baca juga: Sebelum Lompat ke Sungai, Seorang Penumpang Speedboat Menunjukkan Gelagat Aneh
Namun, upaya mengevakuasi korban gagal lantaran tidak ditemukan sehingga penyisiran dilanjutkan keesokan harinya.
"Saat di lokasi berkoordinasi dengan pihak terkait dan penyisiran sementara di tempat kejadian," tuturnya.
Sementara, salah satu warga Muhdor (26) menyampaikan jika korban sudah ditemukan oleh warga dengan didampingi BPBD Sampang, pada Sabtu (22/10/2022) sekitar 10.00 WIB.
Korban ditemukan sekitar 50 puluh meter dari lokasi awal atau saat korban pertama kali meloncat ke sungai.
"Korban ditemukan di dalam sungai tersangkut ke akar pohon, kondisinya sudah tidak bernyawa," ucapnya.
Sementara saat dikonfirmasi melalui via telepon Kapolsek Torjun AKP Hariyanto masih belum merespons, sehingga konfirmasi akan terus dilakukan.
Baca juga: Sempat Dikabarkan Loncat ke Sungai Karang Mumus, Pria di Samarinda Ditemukan Meninggal
Diduga Cemburu, Pria Remaja di Bangkalan Nekat Loncat ke Sungai, Disaksikan 4 Teman Perempuannya

Sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi Kampung Bejik, Kelurahan Bancaran, Kabupaten Bangkalan.
Seorang remaja melompat ke Sungai Kencat namun bukan karena dikejar polisi, melainkan diduga karena terbakar api cemburu.
Seorang remaja, Rizky Robby (16) tiba-tiba nekat melompat ke Sungai Kencat.
Tangan Rizky terus menggapai-gapai di permukaan sungai.
Kejadian remaja terjun ke sungai tersebut langsung menggegerkan warga sekitar.
Peristiwa itu disaksikan keempat teman perempuannya yang tampak panik. Bahkan mereka minta tolong kepada pengendara yang kebetulan lewat untuk menolong Rizky.
Konsentrasi Rudi, warga Kampung Bejik, Kelurahan Bancaran saat berkendara melintasi Jembatan Kencat, Kelurahan Bancaran, Bangkalan, Jawa Timur dalam perjalanan pulang terganggu dengan suara teriakan minta tolong dari empat gadis ABG, Jumat (15/4/2022) kemarin, jelang waktu berbuka puasa atau sekitar pukul 17.30 WIB.
Tanpa berpikir panjang, Rudi menggeletakkan begitu saja motornya.
Ia langsung meloncat ke sungai untuk meraih tangan Rizky Robby (16), warga Jalan Kapten Syafiri yang dilihatnya sudah tidak berdaya namun berusaha untuk tetap bertahan dengan melambaikan tangan di permukaan sungai.
Namun upaya Rudi tidak membuahkan hasil, ia tidak mampu menahan derasnya arus air sungai meskipun ia telah meraih tangan Rudi.
“Akhirnya keponakan saya, Rudi melepaskan tangan korban karena tidak kuat. Tubuh Rudi terlalu ringkih untuk menarik tubuh korban,” ungkap Toha, paman Rudi ketika ditemui Surya di Jembatan Kencat.
Celetuk seorang perempuan berusia senja yang berdiri di sebelah kanan Toha menyampaikan bahwa Rizky merupakan ‘korban’ keenam Sungai Kencat, Bancaran dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.
“Tangan korban (Rizky) sempat diraih Rudi. Semoga tubuh Rizky segera ditemukan,” pungkas Toha.
Pantauan Surya di lokasi sekitar pukul 21.15 WIB, puluhan warga memadati lokasi kejadian dengan pantauan petugas Satlantas Polres Bangkalan.
Tidak ketinggalan, sejumlah personel Damkar Satpol PP Bangkalan menerjunkan satu unit armada mobil pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan lampu sorot.
Begitu juga dengan Polres Bangkalan yang juga menurunkan sejumlah mobil operasional dilengkapi dengan lampu sorot.
Sejumlah warga juga tampak memberikan dukungan dengan peralatan seadanya berupa perahu dan lampu sorot sebagai upaya melakukan pencarian tubuh Rizky di bawah Jembatan Kencat.
Namun hingga menjelang pukul 22.00 WIB, belum ada tanda-tanda tubuh Rizky ditemukan.
Jembatan itu merupakan akses penghubung warga di RT III Kampung Bejik dan warga RW IV Kampung Kencat, Bancaran. Hingga pukul 20.18 WIB tadi malam, pencarian masih dilakukan dengan menggunakan perahu.
Seperti diketahui, kesibukan warga Kampung Bejik dan Kampung Kencat, Kelurahan Bancaran, Kota Bangkalan untuk menyiapkan santapan berbuka puasa dibuat gaduh dengan kabar seorang remaja, Rizky Robby (16) yang nekat menceburkan diri ke sungai, Jumat (15/4/2022) sekitar pukul 17.30 WIB.
Aksi nekat remaja asal Jalan Kapten Safiri, Kelurahan Bancaran itu membuat 4 teman perempuannya yang juga berusia belia panik meminta tolong warga.
Tidak berselang lama, personil Polair Polres Bangkalan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar Satpol PP berdatangan ke lokasi.
Menyusul Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino dan Plt Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Morris juga tiba di lokasi.
Tiga pilar kelurahan; Babinsa, Babinkamtibmas, dan pihak kelurahan berdatangan dan turun melakukan pencarian dengan menggunakan perahu.
Lurah Pejagan, Sugiono mengungkapkan, sebelum menceburkan diri ke sungai, korban di hadapan empat teman perempuannya itu sempat bergelantungan di Jembatan Kencak. Keempat gadis belia itu yakni, MF (16), SP (14), PO (14), dan NJ (16).
“Ketika keempat temannya hendak pulang, tiba-tiba korban lari ke arah jembatan dan bergelantungan di tengah jembatan. Motif korban hingga menceburkan diri diduga karena dibakar cemburu,” ungkap Sugiono kepada Surya.
Pernyataan Sugiono itu berdasarkan keterangan yang dihimpun dari 4 gadis belia itu.
Awalnya, korban yang masih berstatus pelajar itu mengikuti 4 gadis itu yang tengah foto-foto selfie. Mereka tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 14.30 WIB.
“Kemudian ponsel NJ berbunyi, ia mendapatkan telpon dari seorang pria. Mengetahui itu, korban marah-marah karena cemburu. Tiga temannya lantas mengajak NJ pulang. Saat itulah korban lari ke arah jembatan,” jelas Sugiono.
Wakapolres Bangkalan, Kompol Mukhammad Lutfi mengungkapkan, semua personel gabungan terdiri dari TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, Satpolair Polres Bangkalan menghadapi kendala berupa pandangan terhalang karena gelapnya kawasan dan keruhnya air sungai.
“Pada pukul 22.00 WIB, kami akan menarik semua personel. Kami akan melanjutkan penyisiran besok pagi (hari ini) pada pukul 08.00 WIB,” ucap Lutfi ketika ditemui Surya di lokasi kejadian. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Bocah Sampang Panik Dikejar Polisi usai Adu Jangkrik, Nekat Terjun ke Sungai, Berakhir Tragis, https://madura.tribunnews.com/2022/10/22/bocah-sampang-panik-dikejar-polisi-usai-adu-jangkrik-nekat-terjun-ke-sungai-berakhir-tragis?page=all.