Ibu Kota Negara
Sistem Transportasi di IKN, Kemenhub Kaji Pengembangan BRT, MRT, LRT hingga Kendaraan Listrik Otonom
Sistem transportsi di IKN tengah dikaji Kementerian Perhubungan. Kemenhub tengah mengkaji pengembangan BRT, MRT, LRT hingga kendaraan listrik otonom
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah terus melakukan berbagi persiapan untuk menyiapkan IKN Nusantara di Kaltim sebagai kota
Selain membangun berbagai infrastruktur, Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) juga melakukan kajian mengenai transportasi umum di IKN Nusantara Kaltim.
Kajian transportasi umum ini dilakukan Kemenhub untuk mendukung pengembangan moda transportasi yang akan digunakan di IKN Nusantara Kaltim.
Menurut Direktur Angkutan Jalan, Kemenhub Suharto mengatakan, IKN menjadi prototipe angkutan perkotaan yang ideal, zero emisi, dan terintegrasi.
Selain itu di IKN, penggunaan kendaraan akan didorong menggunakan kendaraan listrik.
Kamis (20/10/2022), Suharto mengatkaan, "Di sana ( IKN ) kita desain angkutan umum yang benar benar zero emisi."
Suharto mengatakan, kajian pengembangan kendaraan di IKN meliputi berbagai moda.
Menurutnya, ada beberapa kajian pengembangan mulai Bus Rapid Transit (BRT), MRT, LRT, dan kendaraan listrik otonom.
Baca juga: Profil Tony Blair, Mantan PM Inggris yang Diminta Jokowi Promosikan IKN ke Dunia
Suharto menambahkan pengembangan moda transportasi dapat dimulai setelah terbangunnya infrastruktur dasar.
Di antara sejumlah kajian pengembangan moda transportasi di IKN Nusantara Kaltim, manakah yang akan dipergunakan?
Menurut Direktur Angkutan Jalan Kemenhub ini, nantinya keputusan pengembangan moda yang akan digunakan pada tahap awal ditentukan oleh Badan Otorita IKN.
Dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id, selain itu, Badan Otorita IKN juga yang akan mengatur dan menjajaki kerja sama maupun investasi dalam pengembangan moda transportasi.
Namun demikian, Suharto belum mau membeberkan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan moda transportasi di IKN.
"Itu sudah ada (kajiannya), ada MRT, LRT, lengkap, tapi implementasinya mana yang dibangun dulu, Otorita IKN yang punya," ucap Suharto.
Sebelumnya, Koordinator Tim Ahli Tim Transisi IKN Wicaksono Sarosa menjelaskan, perencanaan transportasi di IKN akan memenuhi 8 Prinsip dan 24 Indikator Kinerja Utama (KPI) yang tertuang dalam lampiran UU IKN.
Perencanaan transportasi di IKN bertujuan untuk memenuhi prinsip-prinsip dan target KPI seperti Prinsip Terhubung Aktif dan Mudah Diakses dengan target KPI 80 persen perjalanan dengan transportasi publik atau mobilitas aktif, serta 10 menit ke fasilitas penting dan simpul transportasi publik.
Baca juga: Persiapan Rencana Terpadu Poros IKN Meliputi Tiga Kota: Nusantara, Balikpapan, dan Samarinda
Di dalam rencana induk, angkutan umum akan menjadi tulang punggung mobilitas IKN.
Di dalamnya terdapat empat koridor transportasi yakni koridor regional, koridor primer, koridor sekunder, dan tersier.
"Koridor regional menggunakan kereta regional dan juga tol, koridor primer dengan kereta dalam kota, koridor sekunder menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) listrik, dan koridor tersier menggunakan kendaraan listrik otonom (Autonomous EV), sepeda, dan bus feeder,” jelas Wicaksono.
5 Prasarana dan Sarana Dasar yang Disiapkan dalam IKN Nusantara di Kaltim
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, berikut ini ada 5 prasarana dan sarana dasar yang disiapkan di Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Kalimantan Timur.
Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tengah dilangsungkan dengan membuat infrastruktur dasar.
Lokasi Ibu Kota Negara Indoesia persisnya berada di Penajam Paser Utara, Ibu Kota Negara dipindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Hadirnya IKN Nusantara akan mengubah Indonesia yang lebih baik dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Baca juga: Investasi IKN Terbuka di 8 Zona, Kepala Otorita: Minat Investor 25 Kali Lebih Banyak dari Kapasitas
Ruang terbuka hijau akan lebih banyak, akan sangat berbeda dengan Ibu Kota Negara saat di Jakarta.
Kini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pembangunan infrastruktur dasar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pada tahap awal periode 2022-2024, pembangunan yang akan menjadi prioritas Kementerian PUPR meliputi KIPP seluas 6.671 hektar.
Dia ingin, semua punya semangat yang kuat untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya.
Kehadiran IKN Nusantara di Kalimantan Timur menghasilkan karya infrastruktur yang berkualitas yang memperhatikan lingkungan.
"Pembangunan IKN merupakan sejarah baru untuk mewujudkan peradaban baru. Saya ingin mengimplementasikan betul sejarah baru itu," kata Basuki dalam keterangannya, Sabtu (22/10/2022).
Basuki mengatakan, pekerjaan prasarana dan sarana dasar yang disiapkan di IKN Nusantara meliputi:
- Jalan dan jembatan
- Drainas;
- intake air baku;
- Hunian bagi pekerja
- Dan penyiapan lahan kawasan (land development).
Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap dengan mengusung konsep Future Smart Forest City of Indonesia sehingga tetap memerhatikan aspek lingkungan.
"Kami telah memulai pembangunan fisik infrastruktur dasar di antaranya pembangunan bendungan, jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP), pembangunan Jalan Lingkar Sepaku, Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang - Kariangau, Kariangau - Simpang Tempadung, dan Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang," ujarnya.
Basuki mengatakan, pihaknya juga melakukan pekerjaan hunian pekerja konstruksi sebanyak 22 tower.
Karenanya, ia meminta seluruh pekerja mulai dari staf hingga manajer kontraktor, termasuk konsultan tinggal di hunian pekerja ini agar mudah untuk berkoordinasi.
"Selain untuk hunian, bisa juga untuk kantor bersama di situ. Tidak usah di tempat lain agar terkoordinir dengan rapi," tuturnya.
Lebih lanjut, Basuki mengatakan, selain infrastruktur di KIPP, pihaknya juga tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi.
Pembangunan bendungan ini untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 2.000 liter/detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter/detik.
Adapun Bendungan ini juga diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali banjir kawasan IKN Nusantara sebesar 55 persen.
"Kita juga membangun Intake Sungai Sepaku untuk menyediakan air baku kawasan IKN berkapasitas 3000 liter/detik. Intake Sungai Sepaku berkonsep Bendung Obermeyer dengan panjang 117,8 meter," ucap dia.
Baca juga: Beberapa Proyek Besar di Kawasan IKN Nusantara Belum Libatkan Pekerja Lokal
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.