Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF- Ahmad Basir Beber Partai Nasdem Balikpapan di Luar Koalisi Pemerintah, Bagaimana di 2024?
Partai Nasdem memilih mendukung kolom kosong sebagai lawan dari calon tunggal saat itu di Pilkada Balikpapan 2020.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO - Ahmad Basir sempat mendapat rekomendasi untuk maju di kontestasi Pilkada Kota Balikpapan 2020 oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Ahmad Basir kala itu menjabat Bendahara Umum Nasdem Kota Balikpapan.
Belakangan karena kurang kursi, Ahmad Basir gagal maju.
Partai Nasdem memilih mendukung kolom kosong sebagai lawan dari calon tunggal saat itu di Pilkada Balikpapan 2020.
Kini Ahmad Basir menjabat sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Balikpapan.
Nasdem pun berada di luar koalisi partai pemerintah. Namun Nasdem bukan juga pada posisi opisisi.
Baca juga: EKSKLUSIF - Blak-blakan Soal Caleg, Ahmad Basir: Rekomendasi dari Partai Nasdem Itu 0 Rupiah
Baca juga: EKSKLUSIF - Nasdem Duluan Calonkan Anies Baswedan, Ahmad Basir Bicara Koalisi di Balikpapan
”Tapi seakan-akan mohon maaf mungkin sebagian masyarakat atau elit-elit yang punya kepentingan lain, mengiring oh ini lawannya (pemerintah) atau sebagainya,” kata Ahmad Basir dalam talkshow Tribun Kaltim Series “Memoles Anies” di Youtube Tribun Kaltim Official, pada 11 Oktober 2022 lalu.
Lalu bagaimana posisi Nasdem di Pemilu 2024, berikut petikan wawancara eksklusif bersama Ahmad Basir.
Di Pilkada Balikpapan 2020 Nasdem tidak tergabung dalam koalisi besar. Apakah di Pilkada 2024 nanti itu akan menjadi keuntungan bagi Nasdem?
Sekarang masih terlalu dinilah membicarakan itu. Tapi sekali lagi Nasdem punya komitmen besar untuk berjuang. Berjuang itu kan tidak harus masuk di kelompok besar. Tapi konsistensi itu yang dibangun.
Nah kemarin Partai Nasdem tidak masuk di koalisi yang besar, tapi bukan berarti partai Nasdem melawan pemerintah.
Partai Nasdem dari awal bahkan sampai sekarang ini sudah jelas dan sudah disampaikan, bahwa kita terdepan untuk memperjuangkan yang menjadi hak masyarakat.
Pemerintah dengan program-programnya kita dukung terutama yang berpihak ke masyarakat. Tapi jangan juga ada hal-hal yang perlu dikritisi kita diam, tidak boleh. Kita kritisi tapi tidak menyerang.
Kebijakan yang memang belum sepenuhnya oke atau belum sepenuhnya berpihak kepada masyarakat ya kita kritisi, tapi kosntruktif bukan destruktif.
Nah ini sekarangkan seakan-akan kalau dikritisi dianggap melawan, ini kan yang salah menurut saya.