Berita Nunukan Terkini
Bocah SD di Nunukan Mengais Rezeki sebagai Badut Jalanan, Sehari Dapat Rp 70 Ribu, Dibagi Sama Bos
Sejumlah bocah SD di Nunukan mengais rezeki sebagai badut jalanan. Fenomena ini tentu membuat banyak orang menjadi miris.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Sejumlah bocah SD di Nunukan mengais rezeki sebagai badut jalanan.
Fenomena ini tentu membuat banyak orang menjadi miris.
Sehari badut jalanan cilik ini dapat uang Rp 70 ribu dari belas kasih para dermawan.
Namun uang yang didapatnya ini tidak sepenuhnya dinikmatinya, namun harus dibagi sama sang bos.
Seperti diketahui, fenomena badut jalanan bermunculan di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Baca juga: Kasatpol PP Balikpapan Sarankan Badut Jalanan Bisa Beroperasi di Tempat Wisata atau Mal
Ironisnya, sebagian dari badut jalanan tersebut merupakan anak usia sekolah dasar (SD).
Bahkan ada yang putus sekolah, lantaran memilih untuk menjadi badut jalanan.
Keberadaan badut jalanan bisa ditemui di Alun-Alun Nunukan mulai sore hingga malam hari.
Seorang badut jalanan, Aslan (bukan nama sebenarnya), mengaku sudah satu bulan dia menjadi badut jalanan yang berkeliling di Alun-alun dan Jalan Lingkar mulai sore hingga malam hari.
Aslan merupakan siswa SD kelas VI di sebuah sekolah swasta yang ada di Nunukan.
Pekerjaan Aslan menawarkan foto bersama kepada anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa, dengan kostum badut yang dia kenakan mirip komedi grid.
Baca juga: Bocah di Kalimantan Bangun Pagi-pagi Buta jadi Badut Jalanan demi Nasi Bungkus untuk Keluarga
"Saya sekolah mulai pukul 07.00-13.00 Wita. Pukul 16.00-22.00 Wita saya kerja sebagai badut di Alun-alun kadang di Jalan Lingkar juga. Sudah sebulan saya kerja," kata Aslan kepada TribunKaltara.com, Selasa (1/11/2022), sore.
"Sebelumnya saya kerja jaga mobil-mobilan remot di Alun-alun hampir 3 bulan. Tapi upah saya hanya Rp 10-15 ribu saja. Jadi saya keluar dan jadi badut," tambahnya.
Aslan anak ke-7 dari 12 bersaudara. Ia tinggal di Nunukan bersama ibu dan saudara-saudaranya yang lain.
Dia mengaku terpaksa memilih kerja menjadi badut jalanan, lantaran untuk membiayai sekolahnya.