Berita Kaltara Terkini
Angka Inflasi Year On Year Tanjung Selor Kaltara Tertingggi di Indoensia Bulan Oktober 2022 Ini
Inflasi Year On Year (YOY) di Kota Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) per Oktoer 2022 sekitar 9,11 persen.
TRIBUNKALTIM.CO - Inflasi Year On Year (YOY) di Kota Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) per Oktoer 2022 sekitar 9,11 persen.
Tingkat inflasi tersebut menurut Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan nilai inflasi tertinggi di Indonesia pada bulan Oktober 2022 ini.
Bahkan, angka inflasi di Kota Tanjung Selor tersebut mengalahkan daerah lain di Indonesia, seperti Kotabaru dengan 8,64 persen dan Sintang dengan 8,63 persen.
Namun demikian, walaupun Inflasi Year On Year tertinggi di Indoensi, tapi angka inflasi bulanan di Tanjung Selor sebesar 0,32 persen untuk periode Oktober 2022.
Baca juga: Inflasi Kota Balikpapan Bulan Oktober Lebih Rendah dari Bulan Sebelumnya
Sehingga, walaupun digabungkan dengan Kota Tarakan, maka Kaltara mengalami deflasi sebesar -0,06 persen di bulan Oktober kemarin.
Dikutip dari TribunKaltara.com, BPS Kaltara juga mencatat tingginya angka inflasi YoY Oktober 2022 di Tanjung Selor disumbang sejumlah kelompok pengeluaran.
Seperti halnya kelompok pengeluaran transportasi sebesar 1,30 persen, makanan minuman dan tembakau 0,31 persen dan rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0,28 persen.
Baca juga: Harga Susu dan Gula di Inggris Sangat Mahal, Inflasi Makanan Terus Meroket
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang mengaku bersyukur sebab secara keseluruhan Kaltara mengalami deflasi pada bulan Oktober lalu.
"Kita bersyukur untuk keseluruhan provinsi itu kita deflasi 0,06 persen," kata Zainal Paliwang, Kamis (3/11/2022).
Gubernur Zainal memastikan pihaknya akan melakukan sejumlah langkah menyusul tingginya angka inflasi tahunan di Tanjung Selor, Bulungan.
Baca juga: Inflasi Oktober 2022 Sebesar 5,71 Persen, Harga Bensin dan Tarif Angkutan Kota Jadi Penyebab Utama
"Tentu kita berupaya bagaimana subisidi angkutan barang," kata dia.
Salah satu langkahnya ialah dengan menyubsidi ongkos angkutan barang yang mendatangkan bahan pokok dari luar Kaltara.
"Ini agar harga jual ini tidak terlalu tinggi khususnya di Tanjung Selor," ujarnya.
"Misalnya ayam potong dan telur yang diangkut dari Berau itu kita subsidi angkutannya," sambungnya. (*)