Viral Pengakuan Ismail Bolong
Ismail Bolong Bantah Aliran Dana, Kapolri Didesak Bentuk Tim Khusus Usut Tambang Ilegal di Kaltim
Video klarifikasi Ismail Bolong yang sudah beredar luas dengan menyatakan tidak ada aliran dana ke petinggi Polri dikomentari
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Video klarifikasi Ismail Bolong yang sudah beredar luas dengan menyatakan tidak ada aliran dana ke petinggi Polri dikomentari.
Akademisi dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah atau akrab disapa Castro mendesak, agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus.
Dalam klarifikasi yang disampaikan Ismail Bolong soal "upeti" pertambangan, Castro pun menyinggung bahwa tetap harus diusut tuntas terkait tambang ilegal di Kaltim.
"Yang dia bantah aliran dananya. Tapi tambang ilegalnya kan tidak. Harusnya segera diproses. Biar ketahuan siapa saja yang terlibat dan menilmati bisnis haram ini," tegas Castro, Senin (7/11/2022).
Castro yang juga masuk dalam Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Kaltim, menyuarakan agar desakan mengusust tuntas tambang ilegal di Kaltim serta siapa saja oknum yang terlibat.
Baca juga: Profil dan Kekayaan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Sekarang Disorot Karena Ismail Bolong
Baca juga: Menelusuri Jejak Ismail Bolong di Marang Kayu Kukar, Dirkrimsus Polda Kaltim Beri Penjelasan
Meskipun, dia agak pesimis pihak kepolisian bisa objektif dan profesional menangani kasus ini.
Aksi pengakuan yang telah diklarifikasi oleh Ismail Bolong bukan harus memberhentikan aktivitas kepolisian untuk mengusut tuntas para pemain yang mengeruk "emas hitam" secara ilegal.
"Karena mustahil jeruk makan jeruk. Tapi setidaknya patut didesak kan untuk diproses terlebih dahulu. Opsi lainnya bisa ditangani aparat penegak hukum lainnya, KPK atau Kejaksaan," tukasnya.
"Atau juga bisa dibuat tim khusus yang sifatnya independen dan melibatkan publik. Memang mesti dikawal terus," sambung Castro.
Dia sendiri enggan menanggapi adanya pernyataan atau isu-isu yang berkembang akibat Ismail Bolong yang menyampaikan pengakuan ini, termasuk ada isu "perang bintang" ditubuh internal Polri sendiri.
Baca juga: Ditanya Soal Video Viral Ismail Bolong, Begini Komentar Gubernur Isran Noor
"Soal perang bintang, saya sih nggak terlalu peduli. Urusan internal mereka saling sikut. Kita fokus ke proses hukum tambang ilegalnya," tegasnya.
Castro juga menyinggung, di Kaltim sendiri sedang ramai terkait 21 IUP palsu yang kemungkinan besar ada hubungannya dengan semua yang terjadi baru-baru ini dengan ramainya video Ismail Bolong.
Terlebih sampai saat ini Gubernur Kaltim sebagai pihak yang dicatut tandatangannya dalam 21 IUP palsu tersebut juga belum sama sekali mengambil tindakan.
Baca juga: Ismail Bolong Klarifikasi Setoran Rp 6 Miliar, IPW Desak Kapolri Nonaktifkan Komjen Agus Andrianto
"Sangat besar kemungkinan (terkait juga dengan 21 IUP palsu). Kan urusannya tambang ilegal juga IUP bodong itu," imbuh Castro. (*)