Berita Kubar Terkini
Dinkes Kubar Gelar Diseminasi Program Gizi Bagi Tenaga Puskesmas di Kutai Barat
Ritawati menambahkan, dalam upaya perbaikan gizi, telah ditetapkan strategi nasional percepatan pencegahan stunting melalui peningkatan efektivitas
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Dinas kesehatan Kabupaten Kutai Barat (Dinkes Kubar) kembali menyelenggarakan kegiatan Diseminasi program gizi bagi tenaga Puskesmas se Kutai Barat.
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat, akurat, terkini, berkelanjutan serta dapat dipertanggung jawabkan.
Kepala Dinas Kesehatan dr. Ritawati Sinaga menjelaskan kegiatan Diseminasi program gizi ini bertujuan meningkatkan status gizi penduduk secara berkala di berbagai tingkat administrasi.
Menjadi sangat penting untuk mengetahui besaran masalah yang perlu segera ditanggulangi.
Baca juga: Gerak Cepat, Dinkes Kubar Sebarkan Edaran IDI dan BPOM Diseuruh Apotek dan Puskesmas di Kutai Barat
Pertemuan Diseminasi program gizi dilaksanakan untuk memantapkan memanfaatkan data gizi melalui e-PPGBM.
"Dengan informasi balita stunting by name by address dapat mengimplementasikan koordinasi bersama sektor lain," jelasnya, Jumat (11/11/2022).
Selanjutnya kegiatan ini kata dia disebarluaskan melalui informasi hasil surveilans gizi sebagai evidence based dalam pengambilan kebijakan bagi lintas program dan lintas sektor terkait dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber Daya manusia (SDM), yaitu sehat dan cerdas, adaptif, inovatif terampil dan berkarakter.
Baca juga: Lacak Covid-19 di Sekolah, Dinkes Kubar Ambil Sampel 36 Murid dan 5 Guru di SMPN 1 Sendawar
Salah satunya dicapai melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2020-2024 telah ditetapkan target penurunan angka stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen dan wasting 7 persen.
Ritawati menambahkan, dalam upaya perbaikan gizi, telah ditetapkan strategi nasional percepatan pencegahan stunting melalui peningkatan efektivitas intervensi spesifik.
Juga perluasan dan penajaman intervensi sensitif secara terintegrasi, penguatan sistem surveilans gizi, peningkatan pengetahuan ibu.
Baca juga: Dinkes Kubar Selenggarakan Pertemuan Operator SDMK
Khususnya pengasuhan, tumbuh kembang anak dan gizi serta respon cepat perbaikan gizi dalam kondisi darurat.
Adapun bagi Puskesmas yang telah memanfaatkan data gizi melalui e-PPGBM dengan informasi balita stunting by name by address dapat mengimplementasikan koordinasi bersama sektor lain dengan melakukan kunjungan ke rumah balita.
"Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya masalah stunting pada balita tersebut," pungkasnya. (*)