Berita DPRD Bontang
DPRD Bontang Mempertanyakan Turap Sungai di Api-api, Baru Setahun Sudah Rusak
Padahal pembangunan ini untuk penanggulangan banjir. Kalau begini kondisinya terus, banjir ini tidak akan bisa terselesaikan
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Turap sungai yang nyaris ambruk di RT 29 Api-api, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan TImur, menarik perhatian Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina.
Kata Amir, umur terup tersebut terbilang masih mudah.
Kalau tidak salah, pembangunan turap sungai RT 29 itu dilakukan pada tahun 2020 lalu.
Sementara kerusakan pada bangunan turap sungai terjadi setahun lalu.
Baca juga: Lokasi Pembangunan IKN Nusantara Zona Merah Malaria, Tim Transisi IKN Gelar Pertemuan Koordinasi
Artinya, hanya dalam setahun turap tersebut rusak usai dibangun.
Komisi III DPRD Bontang pun berencana akan melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) kelokasi turap tersebut.
Hal itu demi memeriksa kondisi turap sungai yang rusak.
“Baru saya tahu itu kalau rusak. Makanya saya mau tinjau itu. Karena katanya tahun 2021 itu rusaknya. Bahaya itu kalau dibiarkan. Karena air sungai meluap kalau curah hujan tinggi,” terangnya saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Rutin Pantau Progres Proyek Gedung Uji Kir, DPRD Bontang Pesimis Bisa Selesai Akhir Tahun
Amir juga wacanakan akan memanggil pihak OPD terkait untuk mengevaluasi rancangan pembangunan turap.
Termasuk Komisi III DPRD Bontang juga ingin pertanyakan, turap yang baru berumur setahun itu kenapa bisa rusak.

“Kita juga mau tanya soal perawatanya gimana. Masa belum lama dibangun sudah rusak," katanya.
Padahal pembangunan ini untuk penanggulangan banjir. "Kalau begini kondisinya terus, banjir ini tidak akan bisa terselesaikan,” tegasnya.
Baca juga: Banjir di Bontang Merendam 1.867 KK di 56 RT yang Tersebar di 4 Kelurahan
Terlebih juga, lokasi turap sungai tersebut merupakan wilayah langganan banjir. Sehingga perlu ada respon cepat untuk dilakukan perbaikan.
“Kasian masyarakat di RT 29 itu. Turap bagus aja masih banjir. Apa lagi kalau rusak begitu. Yah, banjir bisa makin parah,” tandasnya. (*)