IKN Nusantara
Respon Polres PPU, Tak Ingin Kasus 13 Pekerja IKN Nusantara Pulang Kampung Terulang
Respon Polres PPU, tak ingin kasus 13 pekerja IKN Nusantara pulang kampung terulang
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Belum lama ini, belasan pekerja proyek di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur, memilih pulang kampung.
Para pekerja ini merasa mendapat upah tak sesuai dengan yang dijanjikan.
Alhasil, mereka meminta bantuan Polsek Pelabuhan Semayang Balikpapan untuk dipulangkan ke daerah asal mereka di Jawa.
Tak ingin peristiwa serupa terulang, Polres PPU atau Penajam Paser Utara pun bergerak mengantisipasi.
Yakni dengan membuka layanan pengaduan khusus pekerja IKN Nusantara.
Baca juga: Ditinggal Softbank Bahlil Sebut IKN Nusantara Masih Diminanti Investor UEA dan China
"Kalau dikami, melakukan pendampingan terhadap semua pegawai yang ada disana, yang termonitor," ungkap Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, Kamis (15/10/2022).
Kata dia, kejadian seperti itu bisa terjadi lantaran manejemen perusahaan tidak memberikan perhatian terhadap pekerjanya.
Untuk itu, pihak kepolisian terbuka untuk memberikan layanan aduan.
Baik bagi mereka yang merasa hak yang diberikan tidak sesuai dengan kesepakatan awal, maupun permasalahan lainnya yang dialami pekerja.
Baca juga: Menteri PUPR Beber Tender Pengembangan KIPP IKN Nusantara Zona 1B dan 1C akan Dibuka
"Yang kita kontrol sekarang, bagaimana manejemen itu menghormati hak pekerjanya, itu pengawasan kita," jelasnya.
Layanan pengaduan disediakan di Polsek Sepaku, atau melalui hotline milik Polda Kaltim maupun Polres PPU.
"Polsek sudah membuat hotline laporan melalui WhatsApp (WA), Polres juga sudah, Polda juga ada," ujarnya.
Diketahui saat ini pekerjaan konstruksi di IKN mulai masif. Pekerja dari luar daerah pun berdatangan untuk mengerjakan megaproyek tersebut.
Terbaru, jumlah pekerja dari luar daerah yang masuk ke IKN, yakni sebanyak 294 orang. Mereka saat ini tengah mengerjakan rumah susun, yang akan ditempati para pekerja proyek nantinya.
Sebelumnya, embangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur memang membutuhkan banyak tenaga kerja.
Masyarakat pun berbondong-bondong agar bisa terlibat dalam pembangunan tersebut, baik lokal maupun dari luar Pulau Kalimantan.
Namun niat hati ingin bekerja di IKN Nusantara, belasan pekerja berasal dari Pulau Jawa ini justru ditipu oleh oknum calo tenaga kerja di IKN.
Dilansir dari Kompas.com, bermula dari iming-iming tawaran kerja di lokasi pembangunan IKN, sebanyak 12 orang dari Jawa Timur ini datang ke Balikpapan.
Namun sesampainya di sini, belasan pekerja tersebut justru ditipu oleh si calo.
Alhasil mereka pun harus bertahan hidup dengan uang seadanya di Balikpapan.
Beberapa hari bertahan, mereka pun tak sanggup lagi lantaran sudah tidak ada biaya untuk bertahan hidup.
Hingga akhirnya 12 orang pekerja ini mendatangi Polsek Pelabuhan Semayang untuk meminta bantuan pada Kamis malam (8/12/2022).
Oleh pihak pelabuhan, 12 pekerja ini diarahkan ke kantor Dharma Lautan Cabang Balikpapan untuk dipulangkan menumpang Kapal Dharma Ferry 7 tujuan Balikpapan-Surabaya.
“Tadi malam itu sekitar 12 orang kami dapat permintaan dari kepolisian.
Bahkan kami coba kasih dispensasi harga tiket anak saja mereka tidak mampu.
Mungkin tersisa Rp100 ribu aja kayaknya di kantongnya.
Kami bantu sih, kami minta dibuatkan surat sebagai pertanggungjawaban saja.
Jadi tadi malam kita naikkan di Kapal tujuan Surabaya,” ungkap Kepala Cabang Dharma Lautan Utama Balikpapan, Saleh ditemui di kantornya pada Jumat (9/12/2022). (*)