Berita Nasional Terkini

Update Mayat dalam Sumur, Terkuak Kronologi dan Motif Pembunuhan Lidya Sitinjak, Awalnya Kenal di FB

Update berita penemuan mayat dalam sumur, terkuak kronologi dan motif pembunuhan Lidya Sitinjak atau Lidya Patmos Sitinjak.

Editor: Doan Pardede
Kolase foto
Lidya Patmos Sitinjak dan Riza pelaku pembunuh yang telah ditangkap Sat Reskrim Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan. Update berita penemuan mayat dalam sumur, terkuak motif dan kronologi pembunuhan Lidya Sitinjak atau Lidya Patmos Sitinjak. 

TRIBUNKALTIM.CO - Update berita penemuan mayat dalam sumur, terkuak motif dan kronologi pembunuhan Lidya Sitinjak atau Lidya Patmos Sitinjak.

Sejumlah hal baru terkuak dari penemuan mayat dalam sumur, terkuak motif dan kronologi pembunuhan Lidya Sitinjak atau Lidya Patmos Sitinjak.

Jajaran Sat Reskrim Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan berhasil meringkus seorang pria pelaku pembunuhan dan membuang jasad siswi SMK bernama Lidya Patmos Sitinjak di sumur areal perkebunan jagung di Jalan Jambu, Desa Serbajadi, Sunggal, Sumut.

Kapolsek Sunggal, Kompol Candra Yudha mengakui pihaknya telah menangkap pelaku pembunuhan terhadap korban bernama Lidya Patmos Sitinjak berusia 17 tahun yang merupakan siswi SMA Harapan Medan.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Begini Prediksi Nasib Yoris Bila Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Tak Terungkap

"Pelaku sudah tertangkap tadi jam lima, langsung diserahkan ke Sat Reskrim Polrestabes Medan," kata Candra kepada Tribun-medan, Jumat (16/12/2022).

Kompol Candra Yudha juga membeberkan identitas pelaku yakni bernama Rizky Lewa alias Riza (25), warga Paya Bakung, Desa Terang Bulan, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumut.

"Mereka (Lidya dan Riza) ini berpacaran. Pelaku ini juga merupakan residivis kasus narkoba di Polres Binjai," ujarnya.

Dikatakan Yudha, setelah kejadian pembunuhan, pelaku sempat melarikan diri hingga akhirnya ditangkap di kawasan Jalan Simpang Kramat Rambung, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumut.

"Pelaku sempat melarikan diri, dan tertangkap di kawasan Kota Binjai," ujar Yudha.

Lebih lanjut, Yudha menjelaskan, selain mengamankan pelaku, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti.

"Barang bukti satu unit sepeda motor, jaket yang digunakan pelaku dan juga handphone," ungkapnya.

Sebelumnya, Lidya Patmos Sitinjak, Siswi yang duduk di bangku kelas 11 SMA Swasta Yayasan Perguruan Nila Harapan II, ditemukan tewas dengan cara yang cukup tragis.

Jasadnya kemudian ditemukan warga di dalam sumur di areal perkebunan jagung, Kamis (15/12/2022) kemarin.

Saat ditemukan, kondisi gadis malang tersebut masih mengenakan seragam sekolah dan lehernya dalam keadaan terikat dasi.

Jenazah korban pun langsung dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Tangis Ratapan Ibunda Lidya Sitinjak: Boru Sasada Kami

Sebelum tewas, Lidya Sitinjak sempat berpamitan berangkat sekolah dan meminta untuk dicium oleh ibunya, Jumat (16/12/2022).

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Kemiripan dengan Pembunuhan Brigadir J Terkuak, Ada Saksi Dinilai Pas jadi JC

Nurhaida Tamba, ibu Kandung Lidya Sitinjak, mengatakan, anak gadis satu-satunya tersebut terakhir kali sebelum ditemukan tewas sempat berpamitan tidak seperti biasanya.

"Terakhir dia hari selasa itulah keluar rumah, saat itu pamitan mau berangkat sekolah dia diantar bapaknya," Ucap Nurhaida Tamba, Jumat (16/12/2022).

"Tapi saat pamitan itu, dia sempat minta dicium, cuman karena tanganku kotor, jadi kubilang 'udah berangkatlah kotor tanganku'. Tapi dia maksa minta dicium, hingga akhirnya berangkatlah dia diantar bapaknya tampa ku cium,"jelasnya.

Dia juga menuturkan, tidak ada firasat buruk timbul di hatinya sebelum kematian anaknya tersebut. "Enggak ada firasat buruk soal kematian anakku ini, karena biasa ajanya tingkah-lakunya kulihat,"kata Nurhaida.

Lidya Sitinjak merupakan "boru sasada" atau anak perempuan satu-satunya di dalam keluarganya. "Dia anak perempuanku satu-satunya. Dialah anak pertama kami dari tiga bersaudara orang ini, adiknya dua cowok," jelas Nurhaida.

Nurhaida Tamba berharap, pelaku dapat dihukum seberat beratnya atas perbuatan yang sudah dilakukan terhadap putrinya tersebut. "Pelaku harus dihukum seberat-beratnya dengan apa yang sudah dilakukannya terhadap anakku."

Pantauan Tribun-Medan.com di rumah orangtua Lidya, kerabat serta teman-temannya pun tampak berkumpul di depan rumah menunggu kedatangan Jenazah Lidya Sitinjak yang masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Di dalam rumah pun tampak terlihat ibunda Lidya Sitinjak hanya dapat menangis sedih menyambut kerabat anaknya itu yang terus berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya putri tunggalnya tersebut.

Di depan gang menuju rumah korban pun terpasang bendera merah menadakan lokasi rumah duka.

Beberapa kerabat yang duduk di depan rumah duka pun terlihat berbincang tengang kejadian yang menggemparkan tersebut.

Ucapan belasungkawa turut disampaikan guru Lidya melalui media sosial.

Baca juga: Peragakan 18 Adegan di Polsek Samarinda Seberang, Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan

"Innalilahi wainnailaihi rojiun. Rip. Telah meninggal dunia siswi kami atas nama Lidya Patmos Sitinjak. Siswi yang duduk di bangku kelas 11 SMA SWASTA Yayasan Perguruan Nila Harapan II, Yang dibunuh dan ditemukan kemarin sore di Desa Serbajadi. Semoga Almarhumah ditempatkan di sisi Tuhan yang Maha Esa. Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya,"tulis akun Fajar Evendi Arora seperti dilansir Tribun-Medan.com di artikel berjudul Kronologi Siswi SMA Lidya Sitinjak Dibunuh Sang Kekasih, Riza (25), Merupakan Residivis Narkoba.

"Kita doakan saja almarhumah ditempatkan yang paling terbaik. Dan pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini yang menimpa Siswa-siswi di sekolah manapun. Berikan Doa yang terbaik untuk anak kami. Selamat Jalan nak. Selamat jalan Lidya Patmos Sitinjak (merasa sedih)," sambungnya.

"Kami sebagai guru-guru Alm Lidya Patmos sangat kehilangan sosok anak yang ceria dan ramah kepada rekan dan gurunya. Selamat jalan nak. Kami mendoakan dirimu selalu. Mari kita doakan almarhumah ditempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan semoga pelaku dihukum seberat-beratnya," tulisnya kemudian.

Kronologi Penemuan Jenazah Lidya Sitinjak

Lidya Sitinjak dan Riza pelaku pembunuh yang telah ditangkap Sat Reskrim Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan (HO)

Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Suyanto Usman Nasution menjelaskan penemuan mayat Lidya.

Iptu Suyanto mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh pemilik ladang. Diperkirakan jenazah sudah dua hari berada di dalam Sumur.

"Jadi, kami terima informasi dari kepala desa, bahwasannya telah ditemukan sesosok mayat perempuan yang mengenakan pakai SMA di dalam sumur," kata Usman kepada Tribun-Medan.com, Kamis (15/12/2022).

Usman menambahkan, setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung mendatangi lokasi penemuan jasad gadis yang mengenakan seragam SMA tersebut.

Namun, sayangnya tidak ditemukan logo ataupun petunjuk seragam sekolah mana yang dikenakan oleh korban. "Kita lakukan olah TKP, kita panggil tim inafis. Kemudian kita mencari saksi-saksi untuk menemukan penyebab kematian siswi tersebut," sebutnya.

Saat ditemukan, kondisi jenazah ada ditemukan sejumlah bekas memar. "Lalu kita lakukan penyelidikan untuk mencari identitas maupun penyebab kematiannya," ungkapnya.

"Untuk luka ada ditemukan lebam, tapi nanti itu dari hasil pengecek rumah sakit," sambungnya.

Lebih lanjut, Usman menjelaskan, saat ditemukan kondisi jenazah memang dalam keadaan lehernya terjerat dasi.

"Kondisi mayat di dalam sumur dengan kondisi tidak terikat. Tadi ada (dasi di leher), tapi nanti kita pastikan lagi apakah itu karena disengaja atau memang apa penyebabnya," tuturnya.

Saat ditemukan kondisi jenazah dalam keadaan terlungkup di

Saat ditemukan kondisi jenazah dalam keadaan terlungkup di dalam Sumur ditutupi ranting kayu. Baju korban dalam keadaan terbuka, dan mengenakan pakaian dalam berwarna merah maroon. Korban juga mengenakan sepatu berwarna hitam di kaki sebelah kanan, sementara kaki sebelah kirinya hanya memakai kaos kaki. Jasad korban juga belum mengeluarkan bau busuk.

Kini, jenazah Lidya Sitinjak diserahkan kepada pihak keluarga yang tinggal di Jalan Masjid, Gang Aman, Dusun IV, Desa Purwodadi, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumut, Jumat (16/12/2022), untuk dilangsungkan pemakaman.

Motif Pelaku

Rizky Lewa alias Reza Sumbing, tersangka pembunuh siswi SMA bernama Lidya Sitinjak kini sudah diserahkan ke Polrestabes Medan.

Menurut informasi, ternyata yang menangkap Reza Sumbing adalah petugas Unit 2 Bunuh Culik (Buncil) Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Dit Krimum Polda Sumut.

Tim Unit 2 Buncil Jataras yang menangkap Reza Sumbing ini dipimpin AKP Zikri Muamar.

Dari informasi yang diterima Tribun-medan.com, adapun motif Reza Sumbing membunuh Lidya Sitinjak karena sakit hati.

Reza Sumbing kesal dikatai cacat, dan ditolak cintanya oleh korban.

Menurut keterangan yang didapat Tribun-medan.com di Polda Sumut, pembunuhan terhadap Lidya Sitinjak bermula saat korbannya berkenalan dengan Reza Sumbing dari media sosial.

Setelah berkenalan, keduanya pun janji untuk ketemuan.

Pelaku dan korban bertemu di Jalan Pasar Kecil, Sunggal.

Saat itu, pelaku yang mengendarai motor Honda Vario mengajak korbannya ke ladang jagung di Dusun IV, Desa Serbajadi, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.

Di sana, pelaku dan korban sempat duduk di satu gubuk.

Di saat berudaan, pelaku bertanya kepada korban, apakah korban mau menerimanya sebagai pacar.

Mulanya, korban diam saja.

Lalu, pelaku dan korban pindah duduk di bawah pohon jambu.

Saat itu, pelaku kembali bertanya kepada korban sambil memegang tangan korban, apakah dia mau menjadi pacar pelaku.

Spontan, korban menarik tangannya, sambil mengatakan kalimat yang membuat pelaku sakit hati.

Ketika itu, korban menyebut bahwa pelaku cacat dan sumbing, dan tidak ada yang mau menjadi pacar pelaku.

Bahkan, korban menyebut pelaku bicara saja tidak bisa normal.

Kalau bicara terdengar au au.

Kesal dihina, timbul niat jahat pelaku.

Pelaku kemudian menarik tali di jaketnya, lalu menjerat leher korban hingga tak bernyawa.

Melihat korbannya tewas, pelaku panik.

Ia kemudian membuang jenazah korban ke dalam sumur tua di sekitar ladang jagung.

Usai membunuh korban, Reza Sumbing mengambil tas dan HP korban.

Reza Sumbing kemudian pulang ke rumahnya di Jalan Paya Bakung, Desa Terang Bulan, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.

Setelah mandi dan bersih-bersih, Reza Sumbing pergi ke rumah kerabatnya di Jalan Sei Bahorok, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai.

Sebelum tiba di rumah kerabatnya itu, Reza Sumbing membuang tas korban ke dalam sungai Kampung Nangka untuk menghilangkan jejak.

Kerja keras Tim Buncil

Penangkapan Reza Sumbing tak terlepas dari kerja keras dan gerak cepat Tim Unit 2 Buncil Subdit III Jatanras Dit Krimum Polda Sumut.

Setelah mendapat kabar ada penemuan jenazah siswi SMA di dalam sumur Desa Serbajadi, Tim Unit 2 Buncil melakukan penyelidikan dan memintai keterangan saksi.

Polisi kemudian memeriksa CCTV, hingga didapati satu pelaku yang dicurigai sebagai pembunuh Lidya Sitinjak.

Atas temuan itu, polisi kembali melacak HP korban yang dibawa pelaku.

Diketahui, pelaku ternyata berada di Kota Binjai.

Tak mau kehilangan buruannya, pada Jumat (16/12/2022) dinihari, Tim Unit 2 Buncil bergerak ke rumah kerabat Reza Sumbing.

Pelaku pun kemudian ditangkap tanpa perlawanan.

(cr11/cr29/tribun-medan.com)

Berita Nasional Terkini Lainnya

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved