Berita Balikpapan Terkini

Penyelenggaraan Outlook Apeksi 2022 di Balikpapan, Bentuk Dukungan Terhadap Kegiatan Nasional

Outlook Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Balikpapan akan digelar selama dua hari, yakni 17-18 Desember 2022.

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Aris
HO/Diskominfo Kota Balikpapan
Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyambut kehadiran para Wali Kota peserta kegiatan Outlook Apeksi di atas Kapal Tongkang HL 270.(HO/Diskominfo Kota Balikpapan) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Outlook Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Balikpapan akan digelar selama dua hari, yakni 17-18 Desember 2022.

Gubernur Provinsi Kalimantan Timur; Isran Noor bersama Wali Kota Balikpapan; Rahmad Mas'ud menyambut kehadiran para Wali Kota se-Indonesia yang berlangsung di Kapal Tongkang HL 270, dengan agenda pembukaan dan gala dinner yang diikuti seluruh peserta kegiatan.

Turut hadir Staf Ahli Mendagri; Togap Simangunsong, serta membacakan sambutan Menteri. Dalam kesempatan tersebut mewakili Menteri Tito Karnavian. Ia menyampaikan apresiasi dan dukungan atas penyelenggaraan Outlook Apeksi 2022.

"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap kegiatan nasional. Dengan sosialisasikan progres pembangunan ibu kota negara potensi kawasan pendukung terhadap seluruh pemerintah kota," tutur Staf Ahli Mendagri; Togap, pada Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: Kepala Kemenag Balikpapan Johan Marpaung Sampaikan Pesan Toleransi Jelang Nataru

Rencana pemindahan Ibu Kota Negara Nusantara, menurutnya merupakan suatu proses percepatan pembangunan, pemerataan dan pemberdayaan Indonesia Timur.

Pemindahan IKN ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal yakni sekitar 57 persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa. Dan kontribusi ekonomi Pulau Jawa mencapai 59 persen terhadap PDB nasional.

Adapun, juga terjadinya krisis ketersediaan air di pulau Jawa, konversi lahan, juga ancaman bahaya banjir, gempa bumi dan tanah turun di Jakarta.

"Dengan pertumbuham urbanisasi yang tinggi, yang kemudian berdampak pada tingkat kemacetan tinggi. Juga kualitas udara yang tidak sehat," urai Staf Ahli Mendagri; Togap.

Baca juga: Ketua Apeksi Bima Arya Sebut Wali Kota Seluruh Indonesia Dukung Perpindahan IKN Nusantara di Kaltim

Menurutnya, hal-hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan yang masif di Jakarta.

"Atas sebab-sebab ini, kemudian dipilihlah IKN di Kalimantan Timur. Karena memiliki aksesibilitas tinggi, dekat dengan dua kota besar, Balikpapan dan Samarinda," ulas Staf Ahli Mendagri; Togap.

"Dengan struktur kependudukan heterogen dan terbuka, dengan potensi konflik yang rendah, serta pertahanan yang dapat didukung oleh Trimatra. Darat, laut dan udara," sebutnya.

Selain itu, Kalimantan Timur juga dianggap memiliki kemampuan lahan terhadap konstruksi bangunan. Pada lokasi yang akan dan minim bencana, serta lahan yang tersedia luas dan berstatus hutan produksi dan perkebunan.

Baca juga: Pemprov Kaltim dan Sabah Malaysia Bahas peluang Investasi mulai Infrastruktur hingga IKN Nusantara

"Apalagi dengan infrastruktur jalan tol Balikpapan-Samarinda. Juga trans Kalimantan, dan bandara di Balikpapan dan Samarinda. Pelabuhan peti kemas Kariangau, Pelabuhan Semayang, juga ketersediaan air baku dari tiga waduk eksisting. Juga empat sungai dan empat daerah aliran sungai, serta berada dalam jalur ALKI II, selat Makassar," bebernya Staf Ahli Mendagri; Togap.

Ia menjelaskan, dengan lokasi yang strategis tersebut IKN dengan kota di sekitarnya akan mampu membangun sinergitas, untuk pembangunan ekosistem penggerak ekonomi di masa depan.

"Provinsi Kalimantan Timur yang berperan sebagai paru-paru dengan memperkuat pertanian hulu dan pusat wisata alam," kata Staf Ahli Mendagri; Togap.

Baca juga: Kaltim Park Samboja Punya Pesona Sunset Terbaik di Pesisir Kutai Kartanegara

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved