Berita Samarinda Terkini

Job Fair Samarinda Jadi Pintu Masuk Fresh Graduate, DPRD Sarankan Tak Terlalu Idealis di Awal Karier

Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny Passie menyebut bahwa Job Fair merupakan pintu masuk yang penting bagi fresh graduate.

TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
JOB FAIR 2025 - Potret Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny Passie saat ditemui pada agenda Job Fair Samarinda 2025 di Atrium Mal SCP, Jumat (31/10/2025). Ia menilai bahwa Job Fair dapat menjadi langkah penting pada awal karier para fresh graduate, minta mereka lebih fleksibel dan berani mencoba. (TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari) 

Ringkasan Berita:
  1. Job Fair Samarinda 2025 tawarkan 646 lowongan kerja, jadi peluang emas bagi fresh graduate. Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Passie tekankan pentingnya tindak lanjut dan pengawasan pasca acara.
  2. DPRD minta lulusan baru agar lebih fleksibel dalam memilih pekerjaan, jadikan awal karier sebagai batu loncatan menuju pekerjaan yang sesuai disiplin ilmu.
  3. Kementerian Ketenagakerjaan akan meluncurkan magang bergaji. Pelatihan di LPK disiapkan untuk meningkatkan kompetensi pencari kerja.

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penyelenggaraan Job Fair Samarinda 2025 yang berlangsung hingga Jumat (31/10/2025) di Atrium Mal Samarinda Central Plaza mendapatkan perhatian serius dari DPRD Kota Samarinda

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Samarinda itu dinilai menjadi salah satu wujud nyata dalam memperluas akses kesempatan kerja bagi masyarakat, terutama bagi lulusan baru atau fresh graduate yang tengah mencari pijakan awal di dunia kerja.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny Passie mengatakan bahwa peningkatan signifikan pada penyelenggaraan Job Fair kali ini patut diapresiasi. Diketahui, lebih dari 646 lowongan kerja tersedia dari berbagai sektor usaha.

Novan menyebut, DPRD bersama pemerintah kota akan meminta Disnaker untuk melakukan inventarisasi hasil penerimaan tenaga kerja setelah kegiatan berakhir, guna memastikan sejauh mana serapan kerja yang tercapai dari total jumlah lowongan yang ditawarkan.

“Nanti akan terlihat seberapa besar penyerapan tenaga kerja yang berhasil dilakukan,” katanya saat ditemui di  Job Fair Samarinda 2025, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Disnaker Samarinda Gelar Job Fair 2025, Sediakan 646 Lowongan, Pertambangan Paling Diminati

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa pada awal November mendatang, Kementerian Ketenagakerjaan akan membuka program magang bergaji dengan dana yang bersumber dari negara.

Program ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara kualifikasi tenaga kerja dengan kebutuhan industri. 

“Kita berharap program ini mampu menyerap tenaga kerja yang ada, sehingga memberikan efek positif bagi perusahaan dan masyarakat Samarinda,” tambahnya.

Pada kesempatan ini, ia menekankan pentingnya pengawasan dan tindak lanjut dari dinas terkait agar hasil penyelenggaraan Job Fair benar-benar dapat terukur dan tidak berhenti sebatas kegiatan seremonial. 

Melalui pengamatannya, banyak perusahaan yang membuka peluang bagi lulusan baru. Ini menjadi kesempatan berharga bagi generasi muda untuk menapaki karier pertamanya.

Baca juga: Job Fair Samarinda 2025 Buka 639 Lowongan, Wawali Tuntut Pencari Kerja Beri Kontribusi Terbaik

Novan juga menyoroti pentingnya pelatihan bagi pencari kerja yang belum memenuhi kualifikasi perusahaan.

Menurutnya, keberadaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) menjadi bagian integral dalam meningkatkan kompetensi dan mendorong kemandirian usaha. 

“Kalau belum memenuhi kualifikasi, bisa ikut pelatihan-pelatihan. Di situ lah peningkatan kompetensi dilakukan. Selain itu, dari LPK juga muncul peluang usaha mandiri, khususnya bagi pelaku UMKM,” jelasnya.

DPRD mendorong agar pemerintah terus memperluas kolaborasi antara sektor swasta, pusat perbelanjaan dan lembaga pelatihan kerja. Tujuannya tak lain agar kegiatan seperti Job Fair tidak hanya berorientasi pada perekrutan tenaga kerja, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Terkait fenomena banyaknya fresh graduate yang bekerja tidak sesuai dengan bidang pendidikannya, dirinya menilai bahwa hal tersebut merupakan kondisi yang wajar sebagai proses awal beradaptasi di dunia kerja. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved