Berita Balikpapan Terkini

Diskusi Gema Kebangsaan, Hetifah: Pemindahan IKN Bukan Pindahkan Budaya Jakarta ke Kaltim

Universitas Balikpapan menggelar Focus Group Discussion bertemakan IKN dan Transformasi Kalimantan Timur sebagai Pusat Pertumbuhan Baru Indonesia.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Aris
HO/AZHARI NORIS
Suasana Dikusi Urun Pikir Gema Kebangsaan bertemakan IKN dan Transformasi Kalimantan Timur sebagai Pusat Pertumbuhan Baru Indonesia di Universitas Balikpapan, Selasa (27/12/2022). (HO/AZHARI NORIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Gema Kebangsaan menggelar Diskusi Urun Pikir bertemakan IKN dan Transformasi Kalimantan Timur sebagai Pusat Pertumbuhan Baru Indonesia, Selasa (27/12/2022).

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Universitas Balikpapan ini menghadirkan sejumlah narasumber.

Diantaranya Wakil Ketua Komisi X DPR RI,Hetifah Sjaifudian secara virtual; Rektor Uniba Isradi Zainal, Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kaltim Margaretha Seting Beraan, dan Budayawan Kaltim Romo Yustianus .

Adapun peserta yang terlibat dalam diskusi ini mewakili unsur civitas akademika, organisasi masyarakat sipil, pemerhati lingkungan, maupun dunia usaha di Kalimantan Timur.

Baca juga: Isu Dominasi Suku di Pilpres 2024, Rektor Uniba Isradi: Pemilihan Presiden Bukanlah Pemilihan Suku

Diskusi Urun Pikir yang digelar Gema Kebangsaan ini memetakan aspek penting dalam menyiapkan Kalimantan Timur sebagai pusat pertumbuhan baru Indonesia.

Disamping itu juga mendorong peran masyarakat Kalimantan Timur untuk ambil bagian dalam transformasi tatanan baru Indonesia.

Sekaligus memastikan dan mengawal penerapan prinsip-prinsip pembangunan IKN.

Dikatakan Hetifah, pemindahan Ibu Kota Negara ialah demi menciptakan peradaban baru yang konstrukstif dan jangka panjang dalam perjalanan Bangsa Indonesia.

Baca juga: Mantan Rektor Uniba Rendi Susiswo Ismail Mantap ke DPD RI, Kantongi Modal 7.500 Formulir Dukungan

"Jadi memindahkan Ibu Kota bukan berarti memindahkan pula budaya dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Melainkan kita ingin membentuk peradaban baru," ucap Hetifah.

Lebih lanjut, Isradi mengatakan bahwa dalam upaya pembangunan tentu ada dampak positif dan negatif. Diskusi ini tentunya turut membahas menekan dampak negatif tersebut.

"Seperti dari faktor budaya, diupayakan semaksimal mungkin tidak berdampak buruk. Justru sebaliknya kita memberi ruang agar ekspresi budaya yang ada bisa tersalurkan," ulas Isradi.

Baca juga: Program Wirausaha Merdeka, Mahasiswa Uniba Kunjungi Industri ke Endhifa Bakery

Ia mengklaim, Universitas Balikpapan selalu membuka diri terhadap, terutama, masyarakat adat yang memiliki keluhan terkait pergeseran Ibu Kota Negara.

Isradi menuturkan tidak ingin ada masyarakat adat yang dirugikan akibat pembangunan IKN Nusantara.

"Bahkan kita menginginkan agar keturunannya itu bisa mendapatkan jaminan, seperti beasiswa dan lain-lain," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved