Berita Samarinda Terkini

Ekspedisi 99 Hari A Magic Land of East Kutai, Sebarluaskan Informasi Wisata Daerah di Kutim

DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia Kutim menyebarluaskan informasi pariwisata daerah melalui program “Ekspedisi 99 Hari A Magic Land of East Kutai”

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Dokumentasi "Ekspedisi 99 Hari A Magic Land of East Kutai" oleh DPC HPI Kutim di sembilan kecamatan yang ada di Kutim. (TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kutai Timur (Kutim) menyebarluaskan informasi pariwisata daerah melalui program “Ekspedisi 99 Hari A Magic Land of East Kutai”.

Tidak hanya potensi pariwisata, melainkan juga alam, budaya, sejarah hingga kuliner ke khalayak ramai.

Ketua DPC HPI Kutim, Askhar Muzakkar menyebut ekspedisi ini sudah menuntaskan kunjungan di sembilan kecamatan yang ada di Kutim.

“Alhamdulillah, bersama anggota ekspedisi dari DPC HPI Kutim, kami sudah menyelesaikan beberapa program seperti membuat film dokumenter dan foto-foto profil objek wisata yang tersebar di 9 kecamatan," ujarnya.

Baca juga: Anggota DPRD Kutim Alokasikan Rp 1 Miliar untuk Masyarakat Nelayan dan Petani di Darahnya

Ia bersama timnya sudah menyelesaikan jelajah dan mengeksplorasi titik objek wisata andalan yang ada di sembilan kecamatan yang dimulai dari September lalu.

Yakni di Kecamatan Teluk Pandan, Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Kaliorang, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat dan Busang.

Selain mengeksplor wisata dengan membuat film dan foto, pihaknya juga memberikan arahan terkait hal kepemanduan wisata dan promosi pariwisata.

Setelah ini, masih ada tersisa sembilan kecamatan lainnya yang belum diekspos.

Baca juga: Bandara Uyang Lahai di Kongbeng Kutim Diresmikan 2013, tapi Baru Maskapai Susi Air yang Beroperasi

Yakni eksplorasi ke Kecamatan Sandaran, Karangan, Kaubun, Sangkulirang, Kongbeng, Muara Wahau, Telen, Rantau Pulung dan Batu Ampar pada Januari 2023 mendatang.

“Semoga tidak ada halangan untuk menuntaskan ekspedisi di 18 kecamatan di Kutim,” ujarnya.

Lebih jauh, Askhar menceritakan selama perjalanan ekspedisi banyak cerita yang dilalui, mulai serunya berpetualang di Goa Sampe Marta yang berada di kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) Desa Martadinata Kecamatan Teluk Pandan.

Belum lagi yang sangat berkesan saat memasuki sungai pedalaman di Sungai Atan di Busang layaknya miniatur keajaiban alam mirip Sungai Amazon di Brasil.

Baca juga: Bekuk Komplotan Pencuri Gas LPG di Kutim, Polisi Sita 135 Tabung Elpiji

Tidak kalah menarik, saat tim ekspedisi memacu adrenalin menggunakan perahu memasuki area Danau Segoy yang ada di Long Mesangat terdapat habitat langka yakni buaya badas hingga malam hari.

Selanjutnya masih ada mangrove airport yang ada di Sangkima yang eksotis dengan pohon-pohonnya

“Kita memang sangat berniat membuat mahakarya untuk Kutim lebih dikenal ke luar, karena Kutim memang memiliki destinasi lengkap," ujarnya.

Mulai dari alam hingga budaya, semua menjadi satu kesatuan yang bisa diekspos sesuai dengan arahan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang menerjemahkan Kutim sebagai Magic Land. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved