Berita Kaltara Terkini

Awalnya Marah Karena Arya Gading Sering Main Game, Ibu Korban: Ternyata Pergi Selama-lamanya

Arya Gading menjadi korban pembunuhan sepupunya sendiri pasangan suami istri di Tarakan, Kalimantan Utara

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Air mata Jumiati tak bisa ditahan. Ia terus menangis bila mengingat putra sulungnya Arya Gading.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO- Air mata Jumiati tak bisa ditahan. Ia terus menangis bila mengingat putra sulungnya Arya Gading.

Arya Gading menjadi korban pembunuhan sepupunya sendiri pasangan suami istri di Tarakan, Kalimantan Utara.

Yang membuat dia sedih ternyata saat mayat  Arya Gading ditemukan Polres Tarakan, tulang masih berlapis baju terakhir yang dikenakan sekitar 1,5 tahun lalu.

Kepada TribunKaltara.com, Jumiati menceritakan awal mula ia akhirnya mendapati kabar sang putera telah tiada.

Arya Gading ditemukan sudah dalam kondisi terkubur oleh personel Satreskrim Polres Tarakan setelah berjuang hampir selama tiga hari pencarian pasca mendapat laporan dari pihak keluarga korban.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Kejanggalan Ekspresi Yoris dan Istri di Awal Pembunuhan Terkuak Disorot Lagi

Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan di Tarakan Harap Pelaku Dihukum, Orangtua Sudah Tunjuk Pengacara

“Kemarin dia pergi dari rumah karena saya marah kan, anak-anak sekarang kan sering main game, jadi seringlah saya marah, saya sempat usir karena saat itu saya marah sebagai seorang ibu kepada anaknya.

Waktu saya usir, anak saya masih sering pulang ke rumah, kemudian pergi lagi. Ternyata dia pergi bukan karena diusir tapi memang sudah tidak ada, dan saya duga direncanakan dibuat disetting pelaku sampai dia nda pulang,” ungkapnya.

Ia juga meluruskan, sejauh ini pelaku tidak pernah meminta uang tebusan.

Tapi pelaku berdasarkan informasi yang ia dengar, berniat ingin memeras dirinya sebagai tante karena diketahui baru saja menjual tanah.

“Informasi laporan kepolisian kan begitu. Kita tidak tahu kalau dia ada pikiran begitu, apakah itu rekayasanya saja. Dia bikin alasan lain, orangnya tempramen,” ujarnya.

Status terduga pelaku sendiri adalah keponakannya alias anak dari kakak kandungnya.

Sejak kecil, memang sudah akrab, sering ke kediamannya bahkan sering dibantu.

“Namanya keluarga kita saling tolong menolong, kalau dia bunuh adik sepupunya begini kami tidak ada sama sekali menyangka, karena bukan orang lain.

Arya Gading anak pertama dari tiga bersaudara.

Setelah polisi berhasil mengungkap, barulah ia mengetahui anaknya sudah tiada.

Halaman
123
Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved