Berita Samarinda Terkini
Andi Harun Ungkap Ide Awal Pembangunan Terowongan Gunung Manggah di Sungai Dama Samarinda
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengungkapkan soal asal mula munculnya ide pembangunan terowongan Gunung Manggah.
Penulis: Sarikatunnisa |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengungkapkan soal asal mula munculnya ide pembangunan terowongan Gunung Manggah.
Ia mengemukakan ide itu muncul dari persoalan dasar bahwa jalan di kawasan Sungai Dama, Samarinda Ilir itu penuh sesak.
Dan jalan tersebut adalah satu-satunya alternatif. Ia mengatakan dari sisi analisa lalu lintas hal tersebut tidak aman.
Sehingga dari situ munculah ide untuk membuat jalan alternatif.
"Tadinya persoalan dasarnya adalah bahwa jalan di Sungai Dama itu penuh sesak. Satu-satunya alternatif. Dari sisi analisa lalu lintas itu tidak safety, karena tidak ada jalan alternatif. Sehingga muncullah prakarsa kita harus buat jalan alternatif," ujar Andi Harun ditemui di Balaikota Samarinda pada Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Mega Proyek Terowongan Gunung Manggah Samarinda Bakal Memasuki Ground Breaking
Ada beberapa opsi yang kemudian muncul. Pertama adalah dengan melakukan pelebaran jalan.
Namun ia mengatakan itu tidak memungkinkan karena terlalu banyak uang yang dibutuhkan dalam hal pembebasan lahannya.
"Ternyata biayanya sangat besar dan tidak mudah mewujudkannya. Harus melakukan pembebasan terhadap sejumlah bangunan dan kegiatan di sana, sehingga tidak memungkinkan," ungkapnya.
Opsi kedua, yaitu dengan membangun jalan layang. Namun ia mengatakan persoalan lain timbul yaitu tiang-tiang dari jalan yang itu justru akan mempersempit jalan yang ada dibawah, serta biaya yang dikeluarkan untuk membanguan jalan layang juga besar.
Baca juga: Camat Samarinda Ilir Bantu Pembebasan Lahan Pembangunan Terowongan Gunung Manggah
Sedikitnya Pemkot harus menyiapkan Rp 750 miliar untuk mewujudkan proyek itu.
"Di atas akan lapang. Namun di bawah akan sempit, karena dia akan memotong bagian median dan sebagian kalau jalan raya. Biayanya diperkirakan pada saat itu sekitar 750 miliar," katanya.
Akhirnya munculah ide untuk membangun terowongan. Terowongan akan dibangun dengan konsep mountain tunnel atau terowongan yang menembus gunung dalam hal ini Gunung Manggah.
Setelah melakukan perhitungan terkait biaya dan dampak sosial, ia mengatakan bahwa dengan membagun terowongan Pemkot telah berhemat. Di mana terowongan hanya membutuhkan sekitar Rp 450 hingga Rp 500 miliar.
Baca juga: Anggota Komisi III DPRD Samarinda Novan Syahroni Buka Suara Soal Proyek Terowongan Gunung Manggah
Orang nomor satu di Kota Tepian itu mengatakan bahwa dampak sosial yang ditimbulkan dari pembangunan terowongan relatif lebih kecil dibanding opsi lain.
Maka itu, akhirnya Pemkot melanjutkan dengan melaksanakan feasibility study hingga penyusunan Rancang Bangun Rinci (Detail Engineering Design) hingga lelang proyek.
Ditegur karena Sein Motor, Warga Samarinda Jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Polresta Samarinda Amankan Pria Warga Simpang Pasir, Curi Motor Milik Tetangganya |
![]() |
---|
Satresnarkoba Kirim Personel ke Pare-Pare, Perdalam Kurir Sabu 44 Kg Asal Samarinda |
![]() |
---|
Diskon PBB Samarinda Diperpanjang, Pemkot Janji Keluhan NJOP Warga Ditindaklanjuti |
![]() |
---|
PHI Samarinda Putuskan RS Haji Darjad Bayar Rp106 Juta ke Dua Eks Karyawannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.