Berita Nasional Terkini
3 Tersangka Racun Satu Keluarga di Bekasi, Motifnya Takut Pembunuhan di Garut dan Cianjur Terkuak
Tiga orang sekeluarga yang semula diduga tewas karena keracunan makanan, ternyata merupakan korban pembunuhan. Polisi ungkap pembunuhan sebelumnya
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Teka-teki tewasnya satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat akhirnya terkuak.
Tiga orang sekeluarga yang semula diduga tewas karena keracunan makanan, ternyata merupakan korban pembunuhan.
Tiga orang yang menjadi korban pembunuhan itu yakni Ai Maemunah (40 tahun), ibu yang berasal dari Cianjur; M. Ridwan Abdul Muiz (18), anak Ai dari suami pertama; dan M. Ruswandi (15), anak Ai dari suami pertama.
”Dari fakta awal ditemukan bahwa narasi yang dikembangkan ketiga korban mati keracunan itu tidak benar. Tapi itu adalah pembunuhan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Misteri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ada Temuan Bukti Baru, Polisi Dalami Dugaan Keracunan
Baca juga: 5 Fakta Kasus Mutilasi di Bekasi: Mayat Angela Hindriati Disimpan 1 Tahun hingga Sandiwara Pelaku
Baca juga: Bahanya Jajanan Ciki Ngebul, Anak Keracunan Nitrogen Cair, Cek Langkah Kemenkes
”Hasil pemeriksaan Labfor ditemukan unsur kimiawi berbahaya yang sering kita sebut dengan racun. Di dalam kopi yang telah diseduh di dekat sumur. Muntahan di kamar depan dan muntahan di kamar tengah. Apa itu? Hasil Labfor mengatakan bahwa muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun," kata Fadil.
Ia menjelaskan, pestisida yang dimasukkan ke dalam kopi itu termasuk kategori berbahaya. Itu dapat menyebabkan kematian.
"Aldikard itu adalah sebuah larutan pestisida masuk ke dalam kategori pestisida yang sangat berbahaya, yang bila dikonsumsi dapat menyebabkan kematian," kata Fadil.
Polisi pun menangkap tiga orang pelaku.
Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dullah, dan Solehuddin.
Wowon adalah suami kedua Ai--salah satu korban-- yang sekaligus ayah tiri Ai (Wowon pernah menikah dengan ibu kandung Ai).
"Ketiganya orang dekat para korban, bahkan salah satu pelaku ini merupakan suami dari korban," jelas Fadil.
Fadil menyebut, pembunuhan terhadap Ai dan anak-anaknya di Bekasi lantaran mereka diduga mengetahui pembunuhan sebelumnya.
"Itu mengapa ketiga korban dihilangkan nyawanya ternyata mereka mengetahui para tersangka melakukan pembunuhan lain. Ada potensi kejahatannya terbuka," tambah Fadil.
Fadil mengemukakan, kasus ini adalah pembunuhan berantai yang mirip dengan kasus Ryan Jombang.
"Termasuk saksi-saksi yang mengetahui (dibunuh). Jadi itu yang dia sebut 'perjuangan'. Kalau kita ingat kasus terpidana Ryan Jombang, ini kurang lebih sama modus operandi intimated related," kata Fadil.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau yang namanya serial killer dengan motif janji-yang dikemas dengan kemampuan supranatural agar sukses atau kaya. Perjalanan perjuangan pembunuhan dalam konteks para pelaku sebenarnya ending-nya adalah bagaimana mengambil uang dari korban yang terkena tipu daya," urainya.

Pembunuhan di Cianjur
Fadil mengemukakan, temuan polisi, para tersangka ternyata telah melakukan pembunuhan lainnya di lokasi berbeda.
Tiga pelaku itu ternyata setidaknya telah membunuh enam orang di lokasi berbeda.
"Hasil penyelidikan scientific ada potensi para pelaku sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi pembunuhan yang sama," kata Fadil.
Fadil menyebut Wowon dan dua rekannya itu terlibat serangkaian pembunuhan yang menewaskan empat korban di Cianjur.
Polisi menemukan empat jenazah berupa kerangka di tiga lubang.
Jenazah tersebut atas nama Bayu yang masih anak-anak di lubang pertama, Noneng dan Wiwik dalam satu lubang, dan Farida di lubang ketiga.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut, Noneng dan Wiwik merupakan tenaga kerja wanita yang juga masih memiliki hubungan kerabat dengan Wowon.
Sebelum eksekusi pembunuhan, Wowon menjanjikan kekayaan melalui supranatural dan penggandaan uang.
Janji Wowon ini memikat Noneng dan Wiwik. Keduanya mengirim uang ke Wowon. Namun, setelah uang dikirim, Wowon justru memilih menghilangkan nyawa keduanya.
"Korban sebagian besar keluarga tersangka ada mertua, anak, isteri dan sementara dua TKW yang kirim uang ke tersangka," ujarnya.
Hengki juga mengatakan, pembunuhan terhadap Noneng dan Wiwik dilakukan dengan cara diracun lalu dicekik.
"Cara membunuh, ini bervariasi, berdasarkan pengakuan tersangka ya, yang pertama menggunakan racun kemudian dicekik. Yang kedua korban itu suruh datang ke rumah tersangka," kata Hengki.
Keduanya dibunuh dengan dicekik menggunakan kain. "Almarhum Noneng dan Wiwin ini disuruh datang ke rumah tersangka, disuruh tidur, karena kan dianggap punya kemampuan supranatural, tiba-tiba dicekik menggunakan kain," ucap Hengki.
"Tidak lama korban berikutnya diantar oleh tersangka lain dengan motor jam 11 datang, dengan modus yang sama, dicekik menggunakan kain," tambah dia seraya mengmukakan, jasad keduanya kemudian langsung dikubur dan dicor menggunakan semen.
"Langsung dimasukkan lubang di rumah itu, semua barang-barang pribadinya masuk ke sana tadi ditemukan, dicor, baru ditutup menggunakan tehel dan semen," ungkapnya.
"Almarhum Noneng dan juga Wiwin tahun 2020 menurut pengakuan tersangka," imbuhnya
Selain di Bekasi dan Cianjur, Wowon dan kawan-kawan ini melakukan pembunuhan sadis lainnya.
Satu korban di Garut dibuang ke laut oleh Wowon Cs.
"Di Garut ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut. Dia menjadi korban, untuk menghilangkan jejaknya dibuang ke laut. Ditemukan oleh masyarakat, lalu kemudian dikuburkan secara wajar. Ini sedang kita dalami," kata Fadil.
Peran Tiga Tersangka
1. Wowon
Wowon adalah suami siri dari korban tewas bernama Maimunah.
Adapun peran Wowon adalah menyuruh melakukan pembunuhan.
Pria beralamat Kampung Babakan Mande, RT 001 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur, ini merupakan pemberi dana untuk melakukan pembunuhan.
Fadil mengatakan, kasus itu merupakan penipuan berupa janji-janji yang dikemas kemampuan supranatural untuk membuat kaya atau sukses seseorang.
Wowon menyuruh untuk melakukan pembunuhan terhadap korban yang dianggap berbahaya lantaran mengetahui aksi kejahatannya.
"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan kepada korban lain," ungkap Fadil
"Ending-nya adalah bagaimana ambil uang dari korban yang terkena tipu daya."
"Jadi perjalanan perjuangan pembunuhan itu diawali dengan penipuan, janji, dan motivasi untuk capai kesuksesan hidup."
"Setelah korban serahkan harta bendanya, lalu kemudian para korban dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui. jadi itu yang dia sebut perjuangan," terang Fadil.
2. Solihin alias Duloh
Solihin berperan mengontrak rumah sebagai tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan mengantar korban dari Cianjur ke kontrakan di Bekasi.
Solihin beralamat di Kampung Babakan Mande, RT 005 RW 002, Gunungsari, Ciranjang, Cianjur.
Ia yang membeli racun, meracik racun ke dalam kopi, dan memberikan kopi berisi racun kepada korban.
Fadil menyebut, Solihin mengaku memiliki keahlian bisa menggandakan harta dengan dalih ilmu supranatural guna meyakinkan calon korban.
Namun berjalannya waktu, aksinya ini diketahui keempat korban dan barulah rencana pembunuhan itu mulai dilaksanakan.
Setelah korban tiba di kontrakan, Wowon memerintahkan Solihin untuk segera mengeksekusi para korban.
Korban yang tidak mengetahui adanya kandungan racun, akhirnya tewas setelah menenggak kopi yang disajikan Solihin.
"Mengapa mereka dibunuh, karena ada potensi kejahatannya (para pelaku) terbuka," kata Fadil.
3. Dede
Dede beralamat di Kampung Kademangan RT 003 RW 003, Kademangan, Mande, Cianjur.
Dede berperan menggali lubang di sekitar sumur TKP atas perintah Solihin.
Selain itu, Dede bersama Solihin menyeduh kopi dengan racun untuk dibagikan kepada korban.
Setelah para korban ini dinyatakan tewas, Dede bertugas menggali lubang di sekitar sumur tempat pembunuhan tersebut.
Digalinya sumur oleh Dede itu juga berdasarkan perintah dari Solihin untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
"Terdapat lubang galian 1x2 meter dengan kedalaman di area belakang rumah tadinya tidak ditemukan lubang ini," jelas Fadil.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fahmi Ramadhan) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q/fhm/abd/dod)
Iuran BPJS Kesehatan Direncanakan Naik Mulai 2026, Ini Cara Cek Besaran Iuran Kelas 1, 2 dan 3 |
![]() |
---|
Cara Cek Besaran Iuran Kelas 1, 2 dan 3 Terbaru, Iuran BPJS Kesehatan Direncanakan Naik Mulai 2026 |
![]() |
---|
Tak Hanya Bambang Pacul, Inilah Sederet Kader yang Tak Lagi Jabat Ketua DPD PDIP |
![]() |
---|
Barusan! Info BMKG Gempa Bener Meriah Hari Ini, Pusat Gempa 2 Menit yang Lalu Aceh dan Sumut Terkini |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ahmad Sahroni, Politisi Nasdem Murka soal Seruan Bubarkan DPR, Unggahannya di IG Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.