Berita Nasional Terkini

Update! Terjawab Sudah Kenapa Kasus Pembunuhan Berantai Cianjur Baru Terkuak Setelah 2 Tahun Terjadi

Terjawab sudah kenapa pembunuhan berantai Cianjur baru terungkap setelah 2 tahun terjadi.

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
PEMBUNUHAN BERANTAI CIANJUR - Lubang dalam rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dalam lubang ini polisi menemukan salah satu korban pembunuhan yang dilakukan Wowon cs. 

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," kata Fadil, Kamis (19/1/2023).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran memimpin jumpa pers terkait kasus pembunuhan sekeluarga yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat.
PEMBUNUHAN BERANTAI CIANJUR - Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran memimpin jumpa pers terkait kasus pembunuhan sekeluarga yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat. (Tribunnews/Fahmi Ramadhan)

Ditemukan setelah 2 tahun meninggal

Walau di antara korban Wowon di Cianjur sudah ada yang meninggal sejak tahun 2020, jasad para korban yang sudah menjadi kerangka baru ditemukan di awal tahun 2023.

Jasad para korban di Cianjur baru ditemukan setelah adanya pengembangan kasus keracunan yang menimpa satu keluarga di Bantargebang, Bekasi.

Dikutip dari Kompas.id, Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Abe Widyanta, menilai proses ketetanggaan dan relasi sosial di lingkungan para korban Cianjur dihabisi nyawanya perlu dipertanyakan.

Baca juga: 3 Tersangka Racun Satu Keluarga di Bekasi, Motifnya Takut Pembunuhan di Garut dan Cianjur Terkuak

Ia menilai, praktik dukun oleh pelaku pun dinilai sudah seharusnya tersebar luas di wilayah desa tempat tinggal pelaku.

Aparat desa seharusnya sudah mengetahui hal itu.

"Artinya, mungkin saja praktik itu sudah dianggap lazim lalu dibiarkan tanpa memberi respons serius,” kata Abe.

Situasi itu menunjukkan kalau urusan hidup bersama di wilayah tempat bermukim pelaku dan korban perlu kembali diperkuat agar terkoneksi.

Abe menilai, kepekaan-kepekaan sosial telah memudar karena setiap individu kerap berjuang dan survive demi diri sendiri dan keluarga.

”Saking sulitnya untuk bertahan hidup, jangankan memperhatikan orang lain, mengurus keluarga sendiri saja kerap sulit. Jaringan pengaman sosial, keamanan, kenyamanan, barangkali sudah goyah,” ujarnya.

Orang dekat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Hariyadi menuturkan, berdasarkan pengakuan tersangka, masih ada satu korban lagi yang dikubur di Cianjur yang hingga kini masih dicari polisi.

Satu korban terakhir berada di Garut, Jawa Barat, yang dikuburkan secara layak setelah ditemukan warga mati di laut.

Hengki mengatakan, sebagian besar korban merupakan orang dekat bahkan keluarga dari tersangka, ada mertua, anak, dan istri.

Lalu, ada dua korban TKW yang kirim uang ke tersangka

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved