Berita Kukar Terkini
Pemkab Kukar Renovasi 818 Rumah Tidak Layak Huni di Tahun 2023
Dinas Perumahan dan Pemukiman Kutai Kartanegara berencana merenovasi 818 rumah rumah tidak layak huni (RTLH) pada tahun 2023.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dinas Perumahan dan Pemukiman Kutai Kartanegara berencana merenovasi 818 rumah rumah tidak layak huni (RTLH) pada tahun 2023.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kutai Kartanegara, Maman Setiawan menyebut, hal ini merupakan tindaklanjut pengentasan kemiskinan ekstrem.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pun telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk melancarkan program bedah rumah tidak layak huni.
“Sekira 818 RTLH akan kita bedah. Ini bagian dari program pengentasan kemiskinan ekstrem di Kutai Kartanegara,” ujarnya, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Warga Desa Teluk Muda Kukar Bakal Nikmati Listrik Saat Ramadhan
Renovasi atau bedah rumah tidak layak huni di Kutai Kartanegara akan dbagi ke dalam tiga zona. Yakni, zona hulu, tengah, dan zona pesisir.
Untuk zona hulu, ada 181 rumah yang akan direnovasi. Terbanyak di Kecamatan Kota Bangun Darat sebanyak 57 unit, sedangkan yang paling minim di Kecamatan Tabang sebanyak 3 unit.
Kemudian, pada zona tengah ada 393 RTLH yang akan dibedah. Di kecamatan Tenggarong sebanyak 115 unit, Tenggarong Seberang 103 unit dan Kecamatan Sebulu 10 unit.
Sementara, ada 244 unit rumah tidak layak huni yang akan diperbaiki di zona pesisir. Terbanyak di Kecamatan Marang Kayu 96 unit, Samboja dan Samboja Barat masing-masing 10 unit.
Baca juga: 2 Pria di Santan Kukar Diciduk Polres Bontang, Diduga akan Pesta Barang Haram
Namun, jumlah ini masih dapat berubah. Sebab, belum semua wilayah memasukan usulan melalui aplikasi penanganan penghapusan kemiskinan ekstreme.
"Sebetulnya masih ada usulan rehab RTLH. Yang jelas segera masukan saja usulan rumah warga tidak mampu,” imbuhnya.
Dalam renovasi ini, Pemkab Kukar akan mentransfer uang senilai Rp 50 juta ke rekening pemilik rumah yang direnovasi.
Pemilik rumah kemudian memanfaatkan uang tersebut untuk membeli material bangunan. Selanjutnya, warga setempat bergotong royong merenovasi rumah.
Baca juga: Lestarikan Budaya Indonesa, Radhika Ajak Anak Muda Kukar Berkain
Maman berharap, program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang belum bisa memenuhi rumah layak huni.
"Kami juga berharap, ada kerja sama dari sektor lain, baik itu APBN, APBD, ataupun swasta lewat program tanggung jawab sosial perumahan," imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.